Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pak Man, Kisah Penjaga Sekolah yang Menginspirasi

25 April 2016   10:47 Diperbarui: 25 April 2016   11:29 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu telaten sampai seperti itu. Namun akhirnya memang dia dikenal sebagai penjaga sekolah yang mempunyai keunikan yang dikenang selalu oleh alumni.

Begitu juga di Solo, sebelum Pak Man ini juga mempunyai penjaga sekolah yang seperti di SD Muhammadiyah Jakarta yang telaten itu, namanya Pak Jo. Dia juga selalu dikenang oleh alumni, guru, pejabat, sebagai penjaga sekolah legendaris.

Bila dihubungkan dengan pernyataan pejabat yang memberikan sambutan bahwa keberhasilan sekolah justru dari tenaga kependidikan yang pengabdiannya unik seperti itu, betul juga karena dia bisa menjadi hubungan masyarakat (Publik Relation) bisa datang dari sini, tidak harus dari tenaga marketing. 

Meskipun tenaga pemasaran (marketing)  itu juga diperlukan, tapi bukan tidak mungkin tenaga marketing dan humas tenaga kependidikan dengan pengabdi yang unik itu kedudukannya sejajar (equal).

Tenaga kependidikan yang pengabdi unik itu mempunyai  aspek interpersonal yang bagus dengan unsur vokatif yang menjadikan dirinya bisa mempunyai kedekatan dengan para keluarga sekolah itu. 

Vokatif adalah bagian dari penggunaan bahasa yang ditunjukkan dengan sapaan yang melukiskan kedekatan antara pengguna bahasa dan lawan bicaranya. Dengan menggunakan sapaan mbak dan mas pada siswa yang disapa dan disambutnya pada pagi hari, menunjukkan kedekatannya pada siswa yang datang disambut pada hari itu, dan siswa merasa nyaman dan terlindungi oleh sikap itu.

Membangun Sikap Mental

Dengan adanya sikap yang inspiratif dalam paparan di atas menunjukkan bahwa membangun sikap mental seperti itu akan menjadikan tempat itu hidup. Sekolah yang apik dengan lingkungan yang bagus serta dibangun sikap mental yang apik pula akan menjadikan keasrian sekolah itu.

Membangun sikap tidaklah sulit. Hanya diperlukan keyakinan diri yang kuat untuk bisa melaksanakan bahwa hal itu akan bisa terllaksana dengan baik (sukses).

Semua ingin seperti Pak Man

Akhirnya dengan cerita akhir kerja (happy end) yang bagus, yaitu melepaskan masa pensiunnya dengan hormat dan menginspirasi banyak generasi semua ingin sepertinya.

Dra. Novi Saptina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun