Siapa yang tidak berduka, melihat Aleppo dibumihanguskan, oleh presidennya sendiri yaitu Bashar Al-Assad.
Bashar Al-Assad adalah seorang Suriah syiah, khususnya pengikut paham sekte Syiah Ghulat yang juga menganut idealisme sosialis komunis. Assad lulus sebagai seorang dokter yang memperoleh spesialisnya di London. Assad sendiri menggantikan ayahnya ( Presiden Hafizh al-Assad ) segera setelah ayahnya meninggal di tahun 2000. Wikipedia
Namun terang saja peperangan saudara kali ini kian panas karena Assad didukung oleh dua negara yang kemiliterannya mumpuni yaitu Rusia dan Iran, tidak mengherankan dengan latar belakang yang cukup jelas saya utarakan sebelumnya mengapa kedua negara ini mendukung Assad, Iran jelas penganut paham Syiah, sedangkan rusia penganut paham komunis. Tidak adanya humanisme yang semakin menjadi ini diperankan sangat besar oleh kedua negara ini. Mari kita lihat peta intervensi Rusia di Aleppo:
Mengapa Perang Saudara ini terjadi (Apa Motifnya?)
Jika anda tahu, Perang Saudara Suriah ini bertumbuh sejak 2011 dimana ada usaha pemakzulan Bashar AL-Assad yang melibatkan Pemerintah Suriah, kelompok aliansi longgar pemberontak Arab Suriah, Pasukan Demokratik Suriah, kelompok jihaidst Salafi (termasuk Front al-Nusra), dan Negara Islam Irak dan Syam (ISIL). Semua pihak menerima dukungan besar dari aktor asing, dan banyak yang mengarahkan untuk melabelinya sebagai perang proksi yang dilancarkan oleh negara-negara besar regional dan dunia. Kelompok oposisi Suriah membentuk Tentara Pembebasan Suriah dan menguasai daerah sekitar Aleppo dan bagian selatan Suriah , inilah yang mengakibatkan kota Aleppo dibumihanguskan selain faktanya bahwa Aleppo adalah kota terbesar kedua setelah Damaskus. (Wikipedia).
Ambisi yang berlebihan dari Assad membuat dia pantas diberi predikat Pemimpin yang sama kejamnya dengan teroris yang selama ini memiliki paham yang salah dan membunuh banyak orang. Jelas saja Presiden Suriah ini menjadi penyebab utama yang telak untuk pecahnya perang saudara yang dimulai 2011. Rakyat yang tak puas atas kepemimpinannya 4 tahun silam menggelar berbagai aksi protes yang dijawab dengan tembakan peluru tajam.
Bagaimana dengan Negara Islam Lainnya? Tidakkah Mengulurkan Bantuan?
Banyak negara yang akhirnya mengambil jalan aman, karena tidak ingin terlibat perang, bahkan Turki pun kebingungan dan sempat mengambil langkah mundur karena bagaimanapun juga jika Turki membuka pintu untuk para imigran maka Eropa yang sedang dilanda krisis akan terkena dampaknya, jumlah pendudukakan serta merta membludak dan berpengaruh pada perekonomian mereka. Hal ini yang membuat Turki sempat dikatakan ‘pecundang’ , Begitu juga dengan Amerika yang mengatakan bahwa jika ikut campur maka tidak ada benefitnya untuk mereka. Namun sekarang lambat laun Turki mulai memberikan bantuan berarti yang bekerja sama dengan PBB.