Mohon tunggu...
Novira Kharamyna
Novira Kharamyna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibupreuneur yang gemar menulis

Tertarik dengan: Sejarah, Politik, Sastra, Budaya, Sosial dan Indonesia. Menulis = Jendela Pola Pikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengertian Wanita yang Dimengerti

19 Juli 2016   13:46 Diperbarui: 19 Juli 2016   13:56 1791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: walimahan.com

Menjadi seorang perempuan adalah karunia yang tak terhingga begitu juga dengan menjadi seorang laki-laki Keduanya diciptakan untuk mengisi satu sama lain dengan karakter yang berbeda. Layaknya kutub ketika mereka berjodoh akan tarik menarik satu sama lainnya, no matter what happen. Wanita yang perasa dan lelaki yang berlogika mana mungkin bisa disatukan?sering berpikir begitu?ya memang kalo semakin dipikir semakin ga makes sense, dan katanya juga kita tidak akan mendapatkan seseorang yang karekaternya persis seperti yang kita inginkan atau juga katanya berbeda karakter itu akan lebih cocok dan langgeng. Mana mungkin bisa? Ada penjelasan atau teorinya? Mungkin analogi kutub lagi-lagi yang akan merepresentasikannya, ketika dua jenis kutub sama-sama negatif ataupun sama positif hal yang terjadi adalah kedua kutub itu saling menjauh bukan mendekat. Sudah cukup jelas?kalau tidak, ya gapapa, karena saya tidak bermaksud untuk membuat anda mengerti. Kenapa? Karena hal ini adalah hal yang tidak perlu didukung dengan beribu teori ataupun penjelasan, soal perasaan dan hati jangan terus dipikir,tidak akan ada jawabannya. Terlebih seorang wanita diciptakan dari rusuk seorang laki-laki jadi tenang saja pasti tidak akan salah tulang rusuk, karena rusuk yang tidak cocok tidak bisa dipaksa untuk cocok.

Ketika kita akan memilih pasangan pasti yang kita cari adalah kecocokan?ya karena apa?karena menuju proses yang serius yaitu menikah berlakunya seumur hidup, jadi kecocokan pasti jadi faktor utama. Saya tidak akan berpendapat tentang kecocokan berdasarkan orientasi fisik (physically oriented) karena itu relatif. Kecocokan itu bisa didapat dari hobi yang sama, jenis musik sama, ataupun mungkin jenis makanan kesukaan yang sama sehingga kita merasa ada chemistry. Memang apa saja yang membuat kita yakin bahwa kita ada chemistry?jika anda pernah membaca buku Amy Spencer yang berjudul Meeting Your Half-Orange: An Upbeat Guide to Using Dating Optimum to Find Your Perfect Match. Dalam buku tersebut dinyatakan bahwa adanya chemistry itu ditandai dengan hal-hal berikut:

1. Merasa Canggung

Entah mengapa tiba-tiba saja anda merasa canggung ataupun deg-degan ketika sedang berada didekatnya ataupun ketika mendapat chat darinya, namun juga diselingi dengan rasa senang. Buku ini menjelaskan bahwa ketika anda memiliki chemistry yang serius maka tubuh kita akan meningkatkannorepinephrine yang merupakan saraf–saraf penghubung, ketika rasa canggung ini muncul maka kita tidak mampu mengoordinasikan otak dan gerakan bahkan tidak jarang yang dihasilkan malah gerakan atau hal yang konyol (penjelasan Helen Fisher, PhD, ahli antropologi).

2. Menjadi Lebih Detail

Sebelumnya mungkin anda bukan pemerhati yang baik untuk orang lain, tapi lagi-lagi entah kenapa sekarang anda menjadi lebih detail untuk memperhatikan seseorang, dimulai dari anggota tubuhnya ataupun mungkin baju yang dia pakai, hal ini menurut Niko Tinbergen (Ahli Etologi) adalah peningkatan kadar dopamin sehingga kita jadi mampu menandai maupun mengamati hal secara detail.

3. Menjadi Lebih Kompromis

Anda menjadi lebih toleran ataupun kompromis dari sebelumnya, seakan-akan anda rela melakukan apa saja dan melewati batas-batas diri anda untuk dirinya.

4. Lebih Interest dari biasanya

Apapun yang lawan anda bicarakan ataupun inginkan anda merasa tertarik untuk membahasnya ataupun melakukannnya. Ketika lawan anda bicara pupil mata anda membesar dan seakan-akan dialah pusat segalanya dan merasakan segala hal menjadi positif di sekitar anda.

Ketika chemistry itu sudah terbentuk lalu biasanya lelaki melakukan pendekatan yang tidak jarang mencari tahu apa yang disuka oleh wanita itu agar ada topik untuk mengobrol dan mengenal lebih jauh dari obrolannya lalu mulai diajak pergi berdua saja yang biasanya menonton, wisata kuliner, atau bahkan pergi ke tempat wisata. Nah inilah yang sangat lumrah dilakukan untuk orang yang akan ‘pacaran’, namun bagaimana jika kasusnya adalah wanita yang didekati oleh laki-laki ini inginnnya langsung ke arah serius karena memang sudah waktunya wanita itu menikah ataupun memang tidak ingin pacaran?inilah yang seringkali menjadi miskomunikasi antara Si Pria dan Si Wanita. Pacaran ini pun memang sangat bertentangan dari sisi agama karena memang hanya mendatangkan kemudharatan semata. Sepertinya sekarang ini sudah banyak lelaki yang tidak ingin pacaran dan langsung memilih calon istri, inilah yang membedakan persepsi lelaki dan wanita. Wanita itu dipilih dan lelaki itu memilih sehingga lelaki yang melakukan pendekatan kepada banyak wanita untuk memilih calon istri seringkali dicap player, kenapa ini bisa terjadi?dan apakah lelaki harus mendekati banyak wanita dalam waktu yang bersamaan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun