Mohon tunggu...
Novi Pipin Sadikin
Novi Pipin Sadikin Mohon Tunggu... -

ibu rumah tangga dgn 2 anak lelaki, tinggal di Lombok, freelancer, sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pujian Cantik adalah Gombal

11 Mei 2010   13:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:16 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan mana sih yang tidak senang dipuji cantik. Apalagi bila yang memuji adalah lawan jenis. Meski benar tidak senang dipuji cantik, tapi ketika ada orang yang memujinya cantik tentu terselip sedikit getaran dalam hati: “Betul enggak sih saya cantik?”

Saya pun demikian. Senang bila seseorang memuji saya cantik. Ini benar. Lebih baik jujur, bukan? Daripada berpura-pura. Tapi... Nah, ada tapinya nih. Pujian itu membuat saya senang apabila tepat. Tepat waktunya, tepat tempatnya, tepat cara menyampaikannya. Karena biasanya nih, para pria memuji cantik, bila ada maunya atau iseng. Mudah-mudahan perempuan memuji kaumnya cantik dengan hati yang tulus.

Maaf ya. Bukannya saya mendiskreditkan suatu profesi atau golongan. Tapi dulu, waktu saya masih bekerja di suatu kantor di Bandung yang sering bekerjasama dengan banyak pihak, saya sering merasa sebal dengan mereka yang berstatus PN*. Saat itu, menurut saya mereka tidak profesional, maunya hanya bermain-main saja, tidak ada inisitatif. mata keranjang, genit, iseng dan tentu saja gombal!

Pernah suatu waktu saya sedang berada di suatu workshop. Sedang sibuk menata ini itu. Seorang rekan kerja PN* tanpa hujan dan angin, memuji saya cantik Eh, ini orang kok ya sempat-sempatnya mengatakan sesuatu yang tidak relevan. Tentu saja saya langsung cemberut dan mogok ngomong sama orang tersebut. Mungkin lebih karena merasa dipermalukan, meski ketika dia ngomong tidak ada lagi orang lain di situ. Kalau saya ingat saat itu, saya tertawa. Mestinya saya balas saja dengan candaan lagi. Tapi usia yang masih muda dan kurang pengalamanan juga bikin saya mati kutu ada pria yang memuji cantik secara langsung. Belakangan baru saya tahu bahwa dia tidak punya maksud apa-apa dan memang hanya memuji.

Di dinding facebook siapa pun teman kita tentu bisa melihat pesan apa yang disampaikan kepada siapa. Dan biarpun bukan selebritis, beberapa kali saya menerima pujian cantik disini. Saya paling senang dipuji cantik disini, karena terbuka. Buat saya itu satu bentuk sapaan ramah tamah dari seseorang. Apalagi dari beberapa teman yang lama tidak bertemu. Tentu akan saya jawab Alhamdulillah, karena segala pujian memang hanya milikNya, dan dikembalikan kepadaNya. Tapi jangan coba-coba memuji ketika chatting. Pasti saya removed Anda dari daftar teman saya. Memuji cantik diam-diam, sudah jelas artinya = Gombal!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun