Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seribu Pintu

17 Mei 2017   07:47 Diperbarui: 17 Mei 2017   09:26 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika masih ada banyak pintu
Bahkan berjejer seribu daunnya
Mengapa harus memaksakan masuk
dari pintu yang jarang diburu para perindu
Kata orang para perawi tata bahasa
Pintu itu...
Adalah gerbang yang amatlah mudah
Buat melangkah ke taman yang indah
Taman surgawi bertabur permata
Taman impian bertahtakan berlian
Namun bagiku pintu itu
Amatlah kaku...
Tertegun meninggalkan misteri
Beribu hati bisa terbelah
Berjuta jiwa akan kian lelah
Berpasang mata akan menangis darah
Andai terus melangkah
Janganlah berpasrah diri
Jika kulitmu terus tersakiti
Bergegaslah...
Membuka sayap-sayap pintu yang lain
Masih tersisa sembilan ratus sembilan puluh sembilan
Lewatilah...
Bersama pandangan garis lurus horizon

Crbn, 16052017
Novi Nurul Khotimah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun