Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Aroma Itu

1 Juni 2024   22:40 Diperbarui: 1 Juni 2024   23:25 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tujuh Purnama tiada terasa berlalu sudah
Engkau pergi meninggalkan kami semua
Dalam pandanganku, engkau terbaring lelap berbalut kain sarung merah bata dengan kaos oblong merah warna yang paling engkau suka.
Sesekali seakan terdengar dengkuranmu dalam senyap.
Suara itulah yang kini kerapkali aku rindukan.
Setiap aku datang ingin segera bertemu
Tak sabar  aku buka pintu satu juga pintu lainnya,, pintu kamar satu juga pintu kamar lainnya...
Ternyata semua menjawab tak ada,
Engkau telah pergi menghadap Sang Pencipta.
Hanya jejak aroma tak pernah sirna
Kini, tertinggal rindu tak berkesudahan....
Ayah tercinta..
Semoga engkau damai di sisi-Nya..

Cirebon, 1Juni 2024
Novi Nurul Khotimah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun