Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aroma Membumi di Tanah Suci

6 Agustus 2022   22:14 Diperbarui: 6 Agustus 2022   22:20 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapapun orangnya atau umat Islam di seluruh dunia pada umumnya yang pernah hadir di Tanah Suci Mekkah Al Mukaromah untuk melakukan ibadah haji maupun umrah, saya kira akan sependapat dengan saya bahwa aroma Tanah Suci itu selalu membumi. 

Hal itu yang menjadikan kerinduan yang teramat dalam tatkala hati, jiwa dan raga tak lagi berada di Tanah Suci karena terbatasnya waktu dan ruang yang ada.

Rasanya seluruh panca indera yang ada, berpacu merasakan segala nikmat rasa yang ada. Kedua bola mata dimanjakan dengan ribuan warna di Tanah Suci Mekkah atau yang lebih dikenal dengan Tanah Haram. 

Dokpri
Dokpri

Kedua telinga senantiasa diperdengarkan dengan suara-suara merdu, lantunan-lantunan indah dan syahdu tentang ayat-ayat suci-Nya.  Aroma wangi dari berbagai macam air atar dengan khas beraneka bunga mulai dari bunga mawar hingga bunga kasturi sungguh membuat penciuman berselancar dengan aneka aromanya sehingga para Jemaah yang datang ke Tanah Suci ini berasa berada di surga.-Nya. 

Pengecap rasa dimanjakan dengan berbagai makanan khas Kota Mekkah, mulai dari kurma berbagai variasi nama dan varian rasa, berbagai makanan seperti jenis coklat, kacang-kacangan dengan rasa yang lezat dan tiada duanya yang menyaingi kenikmatannya. Dan makanan-makanan lainnya yang membuat lidah selalu bergoyang merasakannya. 

Di samping itu makanan semakin nikmat saat semua para Jemaah Haji bisa minum sepuas diri Air Zamzam yang menjadi salah satu ikon di Tanah Suci Mekkah. Air minum yang banyak diburu para Jemaah, termasuk saya. Salah satu hal yang saya rindukan ketika berada di Tanah Suci 

Mekkah adalah Air Zamzam yang sungguh luar biasa nikmatnya air berkah ini. Sungguh Allah Maha Besar, Maha Kuasa atas segala yang ada di bumi ini.

Selain itu pula Indra berikutnya adalah setiap Jamaah semua merasakan kulit yang terkena sengatan matahari mengingat cuaca yang hampir 43c.

 Meskipun demikian kulit yang panas oleh sengatan matahari terasa menjadi sejuk karena suasana hati selalu berbahagia berada di Tanah Suci atau Baitullah.

Tanah Suci Mekkah memberikan banyak sekali nilai-nilai religi, menyambungkan hati kepada Sang Pemilik Hati. 

Selain berbahagia dengan mampu menunaikan rukun Islam yang kelima, rasanya setiap sisi-sisi yang ada di Tanah Suci sejuta kebaikan dan keberkahan ada di sini yang selalu menghadirkan kerinduan yang tidak pernah redup bahkan semakin membuncah rindu ingin selalu berada dan berlama-lama di Baitullah, menjumpai Rasulullah Saw kekasih Allah SWT.

Saya mencoba menghimpun sisi-sisi lain di Tanah Suci yang selalu menghadirkan kerinduan selain beribadah di Baitullah. Masya Allah... Keagungan-Mu sungguh tiada tandingannya.


1. Suara Adzan dan Iqamah

     Suara Adzan dan Iqamah di Baitullah adalah salah satu dari sekian banyak rindu. Suara Adzan dan Iqamah yang dilantunkan oleh Muazin Mesjidil Haram selalu menghadirkan kerinduan. Suara lembut mendayu tidak terlalu keras namun serasa Jleb! di hati. Tak jarang ekspresi dari adzan itu meluluhkan hati.


2. Suara Imam Mesjid

Magnet lain yang menarik rindu untuk selalu ingin datang ke Masjidil Haram untuk beribadah melakukan sholat dan ibadah-ibadah lainnya. Saya selalu merindukan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dilantunkan oleh Imam saat memimpin jamaah haji ataupun umroh. Shalat Subuh, sholat Maghrib dan Shalat Isya.

Masya Allah... tatkala Kalam Illahi dibacakan oleh ahlinya dengan makhraj dan tajwid yang tartil, ayat-ayat Allah seakan berbicara langsung dan sangat menyentuh kalbu. Meskipun ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dibaca cukup panjang dari surat-surat yang panjang pula, namun rasanya tidak terasa apalagi merasakan bosan mendengarnya. 

Namun yang pasti ketika menyimak Imam Mesjid membacakan Al Qur'an, hati serasa diaduk-aduk, menyentuh ke Palung hati yang terdalam. Dengan demikian tanpa terasa lelehan airmata berderai bebas di pipi diselingi sesenggukan yang tidak bisa dihindari. Masya Allah... semakin merasa diri ini semakin kecil dihadapan-Nya.


3. Sholat Jenazah

Shalat Jenazah merupakan sholat yang selalu dilakukan di Mesjidil Haram. Dilaksanakan setelah melakukan sholat fardhu. Para Jemaah Haji maupun umrah dianjurkan untuk mengikuti shalat Jenazah. Sholat Jenazah ini dilakukan juga di Mesjid Nabawi. 

Setiap saat, setiap waktu para Jemaah Haji atau pun umroh yang berkunjung ke Tanah Suci semakin bertambah. Oleh karena itu, setiap saat sesuai takdir dan ketetapan Allah Yang Maha Kuasa selalu saja ada orang yang meninggal dunia. Meninggal di Tanah Suci merupakan meninggal dalam kemuliaan. Inilah salah satu sisi yang telah membumi di Tanah Suci.


4. Al Qur'an Waqaf

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Saat memasuki Mesjidil Harom, pandangan mata dihadapkan pada rak-rak cantik berwarna kuning emas dan berbahan besi berlapis emas berjejer di sepanjang dinding-dinding bagian dalam mesjid. Di samping itu juga Al Qur'an tertata apik, teratur tapi pada setiap tiang-tiang Mesjid yang berdiri kokoh. Al Qur'an tersebut ada yang merupakan Waqaf dari para Jemaah. Al Qur'an yang bisa diwaqafkan memiliki syarat-syarat tertentu. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Pertama, Al Qur'an yang diwaqafkan harus betul-betul Al Qur'an original yang dicetak langsung oleh percetakan Al Qur'an. Kedua, Halaman dalam Al Qur'an memiliki semacam hologram, jika di terawang kertas yg polos di halaman kedua setelah jilidnya. 

Ketiga, Al Qur'an yang bisa diwaqafkan tersebut memiliki stempel khusus yang merupakan bentuk keaslian. Jenis Al Qur'an ada yang kecil, sedang dan besar. Para Jemaah bebas menggunakan Al Qur'an tersebut untuk dibaca selama di Mesjidil Harom.

5. Air Zamzam
Air Zamzam merupakan salah satu ikon dari Kota Suci Mekkah. Air Zamzam yang tidak bisa terlepaskan dari Siti Hajar bersama putranya Ismail. Air Zamzam, air yang memiliki banyak keberkahan. Para Jamaah Haji dibebaskan mengkonsumsi Air Zamzam sepuas-puasnya. 

Air Zamzam yang sangat dahsyat bisa dijadikan obat pula. Hanya sayang seribu sayang, kini air zamzam tidak bisa dibawa bebas ke Tanah Air karena alasan demi keamanan para Jemaah Haji.


6. Burung Merpati

Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.

Burung Merpati tak pernah ingkar janji. Burung yang selalu setia pada titah-Nya. Burung yang melambangkan sebuah kesetiaan. Berjumpa ribuan bahkan puluhan juta burung-burung merpati menjadi bagian dari sisi-sisi Kota Suci Mekkah yang membuat rindu.

Rindu kepakan saya-sayapnya yang indah, rindu melihat warna bulunya yang sama semua satu sama lain. Rindu menatap jutaan burung merpati yang sama persis bentuk dan ukurannya. Dikisahkan oleh para pembimbing haji di tanah suci, burung Merpati tersebut tidak boleh dibunuh apalagi untuk dimakan.. 

Al kisah, burung Merpati tersebut memiliki kaitan erat saat perjuangan Rasulullah Saw dalam memperjuangkan dan menyiarkan tauhid.

Burung-burung merpati tersebut sering menyapa para Jemaah Haji di sekitar area Mesjidil Harom. Para Jemaah Haji dengan senang hati memberikan makanan buat burung-burung merpati dengan makanan yang dijajakan oleh para pedagang.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

 Sepanjang hari para Jemaah Haji di manapun selama di Tanah Suci Mekkah dapat menemu burung Merpati, kecuali malam hari, burung Merpati tidak menampakkan diri.


7. Wisata Belanja

Saya selalu menyebut istilah ini dengan sebutan Bonus dari Allah SWT bagi para Jemaah Haji yang sudah melakukan rukun dan wajib haji ataupun umroh. Mesjidil Harom yang berhadapan langsung dengan pusat perbelanjaan, menjadi daya tarik tersendiri bagi para Jemaah Haji. Segala macam ada di Kota Mekkah ini.

Segala kebutuhan tersedia, oleh-oleh untuk haji pun berlimpah. Hal itu menjadikan para Jemaah memanfaatkan wisata belanja ini untuk dibawa ke Tanah Air yang diperuntukkan keluarga tercinta. Mulai dari aneka tasbih, sajadah dan atribut-atribut haji lainnya.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Itulah kiranya, cerita tentang perjalanan haji saya tulis, semua itu bagian dari cara saya dalam mengurai rindu saat beribadah di Tanah Suci.

Kota Madinah, 06 Muharam 1444 H
Novi Nurul Khotimah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun