Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masih Tentang Hujan

8 Februari 2021   16:53 Diperbarui: 8 Februari 2021   17:45 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih tentang hujan yang mengingatkanku pada seorang anak manusia, yang menahan gigil ketakutan, menjerit histeris, meronta memecah suara derasnya guyuran air hujan disertai suara guntur bersahutan

Haruskah menyela hujan yang turun deras di saat orbit matahari menjalankan kewajibannya memberi cahaya pada siang, tetapi hujan menahannya untuk bersinar, di saat itu ada tangisan menyayat, rintihan pilu dari seorang gadis belia berparas rupawan terisolasi

Sayap-sayap yang mestinya melindungi, tak nampak di sisinya, yang ada hanyalah ruang kosong, senyap, tergugu ia seorang diri berurai air mata dari kedua mata beningnya. Ia hanya bersama sepi sepanjang waktu dengan ruang terkunci.

Dia tidak mengerti apa yang sedang dia alami, dia hanya merasakan takut, merasakan cemas diambang batas  Ketika tangan penolong meraihnya, mendekap dan memeluknya erat. Dari bibir mungilnya terucap "Kembalikan aku ke tempatku ini jam lima sebelum Ibuku datang"

Cirebon, 08022021
Novi Nurul Khotimah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun