Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang terjadi di dalam serviks (leher rahim) akibat berkembangnya sel-sel abnormal. Menurut WHO, secara global, kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum terjadi pada perempuan, dengan 604 ribu kasus baru pada tahun 2020. Sekitar 90 persen dari 342.000 kematian akibat kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Menurut Rahayu (2015) American cancer society menjelaskan bahwa faktor yang menjadi penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus papiloma atau HPV. HPV adalah virus yang umum ditularkan melalui hubungan seksual dan memiliki banyak jenis. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan perubahan sel di leher rahim yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Adapun faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks adalah kebiasaan merokok dan penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang seperti konsumsi pil KB dalam kurun waktu yang lama.
Gejala yang mungkin muncul pada tahap awal perkembangan kanker serviks menurut japeries (2008) Â yakni, pendarahan di luar siklus menstruasi, keputihan yang tidak normal, nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan seksual. Apabila sudah muncul gejala-gejala tersebut, langkah yang bisa di ambil untuk memperlambat perkembangan kanker serviks dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antara nya vaksinasi HPV, pap smear, menghindari konsumsi rokok, menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual. Vaksinasi dan gaya hidup sehat adalah kunci utama dalam melindungi diri dari kanker serviks. Dengan kesadaran dan tindakan preventif yang tepat, angka kenaikan kanker serviks dapat di tekan, sehingga lebih banyak nyawa yang dapat di selamatkan.
Daftar Putsaka
Japaries, Willie. 2008. Buku Ajar Onkologi Klinis, edisi 2. Jakarta: FKUI
Rahayu. 2015. Asuhan Ibu dengan Kanker Serviks. Jakarta: Salemba medika
Dapat di lihat pada laman sehatnegeriku.kemkes.go.id (di akses pada 15 Agustus 2024)
