Mohon tunggu...
Novi Lestiani
Novi Lestiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030010_UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Semoga suka sama tulisan yaaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mangulosi Tradisi Pernikahan Adat Batak, Siap Menikah?

5 Maret 2023   00:07 Diperbarui: 5 Maret 2023   00:14 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wedding Market

Awal dari proses mangulosi itu sendiri dimulai dari orang tua atau yang mewakili orang tua yaitu hula-hula. Lalu dilanjutkan kegiatan mangulosi orang tua dadi pihak paranak (keluarga pihak laki-laki) sebagai simbol dititipkannya mempelai wanita kepada keluarganya. 

Lalu pemberian ulos kepada pengantin dari pihak Bapak Uda na (paman) beserta istri (bibi). Proses ini merupakan bagian terpenting karena dengan pemberian ulos ini diberikan oleh keluarga paling dekat dengan mempelai perempuan.

Setelah melewati proses ini, biasanya keluarga inti dari pihak parboru yang memberikan ulos pertama dan kedua diberikan imbalan (uang) oleh keluarga inti, yang merupakan uang sisa sinamot dimana semua keluarga inti memberikan uang sambil tari tor-tor.

Setelah selesai keluarga inti baru bisa dilanjutkan mangulosi untuk marga-marga lain yang masih dalam ikatan keluarga. Misalnya seperti keluarga dadi parboru seperti marga opung boru na (orang perempuannya), suami dari kakak ataupun adik perempuannya,  amang boru na (marga dari suami tantenya) dan proses adat tersebut bisa dilakukan secara berulang-ulang dan yang terakhir ditutup oleh keluarga Tulang na (paman dari keluarga ibu pihak perempuan).

Selanjutnya setelah proses mangulosi tersebut, para pengantin diiringi mengitari tempat pesta sebanyak tiga kali putaran dengan posisi ulos yang berada dibagian tubuh kedua mempelai dan ujung dari kain ulosnya itu sendiri ditarik oleh keluarga paranak lalu diakhir putaran diarahkan kekursi pelaminan. Dengan adanya proses adat tradisional ini menjadikan pasangan Batak yang lengkap serta dapat diakui secara adat pastinya.

Kegiatan mangulosi mengandung beberapa nilai yaitu:
-Nilai materi
-Nilai ekonomi
-Nilai spritual
-Nilai moral
-Nilai sosial
-Nilai estetika
Kegiatan tersebut direalisasikan pada masyarakat Batak Toba karena dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan kehidupan masyarakat Batak Toba itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun