Mohon tunggu...
Novi Komariyatiningsih
Novi Komariyatiningsih Mohon Tunggu... -

Saya seorang Guru Matematika di Salah Satu Sekolah di Kabupaten Muara Enim

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ikhlas

19 Oktober 2015   23:32 Diperbarui: 19 Oktober 2015   23:32 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini ku hanya sekedar pengen curhat tentang keikhlasan.

Ikhlas bagiku merupakan sebuah kata-kata yang mudah untuk diucap, namun sulit untuk diaplikasikan.  Kesulitan itu kualami sejak ditinggal oleh ibunda tercinta untuk selamanya. Sulit untukku menerima takdir yang satu itu.  Walau kutahu kematian itu tak bisa dielakkan.  Ku kehilangan ibu sekitar > 1 tahun yg lalu..seorang ibu yg karenanya aku bisa kuat jalani perihnya hidup, ibu yang karenanya aku berjuang untuk hidup dan terus bertahan diantara sakit yang kurasa, ibu yang karenanya ada alasan aku tuk pulang. Kini semua terasa hampa. Inilah satu,-satunya kejadian dalam hidupku untuk sampai saat ini belumbisa untuk aku ikhlas menerimanya. Kuhibur diriku dengan menyibukkan diri, bersama siswa-siswa ku di sekolah. Di sana ku bisa ikhlas menerima nilai2 siswa yang rata-rata dibawah 30, karena kondisi yang sangat tidak memungkinkan.., namun tetap saja aku masih belum ikhlas akan kepergiannya..hiks..

Apakah aku salah??

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun