Nah, kemudian pada saat itu menjelang Ramadhan, materi kita adalah menulis mengenaai adat atau kegiatan menjelang Ramadhan yang ada di daerah kita. Kalau boleh sedikit curhat ini materi yang saya suka. Karena banyak kegiatan yang akan ditulis, dan juga seperti excited menjelang Ramadhan. Namun, kebalikannya Ketika mulai menulis malah bingung apa yang harus ditulis, hal yang dialami seperti mengalir dengan begitu saja, kegiatannya dilalui setiap tahun.
Dengan kesempatan ini saya melakukan wawancara ke beberapa tokoh untuk meminta informasi yang lebih. Karena banyak hal juga belum saya ketauhi walaupun saya juga termasuk remaja masjid yang terlibat dengan acara acara tersebut.
Minggu berlanjut, tantanganpun juga hadir Kembali. Kali ini kita mendapatkan tantangan untuk melakukan wawancara ke petugas bawaslu yang ada di sekitar. Namun tanpa ada taantangan ini saya juga kurang begitu faham mengenai bawaslu. Dengan tugas ini sedikit menambah wawasan mengenai bawaslu yang kemudian ditulis untuk dibagikan kepada public.
Melanjutkan kegiatan berikutnya yaitu berkunjung ke orang yang kurang mampu di lingkungan sekitar. Kegiatan ini menambah rasa bersyukur saya atas nikmat yang telah diberikan. Banyak hal yang menurut saya biasa ternyata hal tersebut sangat berharga bagi orang yang belum diberikan kesempatan yang sama.
Terahir kita diajak untuk flash back ke masa lalu. Sowan ke guru ngaji untuk menanyakan bagaimana kita dahulu, meminta nasihat nasihat, menyampaikan salam dari dosen kami dan yang paling penting adalah meminta doa untuk kita semua yang sedang menempuh Pendidikan. Semoga diberikan kelancaran dalam menuntut ilmu.
Banyak sih sebenarnya ini hanya Sebagian cuplikan yang bisa saya sampaikan, Intinya kewarganegaraan kali ini menurut saya ialah peka terhadap lingkungan disekitar kita. Jangan lupa baca tulisan saya yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H