Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Warna-warni Asia Tenggara: Overland Trip Thailand-Kamboja

27 Maret 2021   20:54 Diperbarui: 28 Maret 2021   15:43 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Bangkok - Aranyaprathet (Dokumentasi pribadi)

Aku kira rumahku cuma di Nusantara
Ternyata, aku rindu separuh dari benuanya
Asia Tenggara
Tanah subur incaran bangsa-bangsa Eropa di masa lampau
Jalanan malam hari
Ramai tapi hangat
Cita rasa kuliner khas tanah Melayu
Rempah-rempah dambaan para penjajah terdahulu
Ah
Aku rindu sekali
Asia Tenggara ku

Sesungguhnya berwisata di Asia Tenggara tak kalah menariknya dengan berwisata di Eropa. Warna-warni di Asia Tenggara tercermin bukan hanya dari arsitektur dan tatanan kota yang jauh berbeda dari di Eropa, melainkan juga tercermin dari budaya setempat yang terkadang lebih hangat daripada di Eropa.

Misalnya saja, interaksi dengan orang asing saat berwisata di Asia Tenggara akan lebih sering dialami daripada saat berwisata di Eropa. Tentu ini kembali lagi pada tujuan berwisata masing-masing individu. 

Ada yang juga menginginkan interaksi dengan orang asing seperti yang biasa saya lakukan. Atau ada juga yang memang sekedar ingin berwisata tanpa interaksi dengan orang asing.

Terlepas dari itu semua, baik Asia Tenggara maupun Eropa memiliki ciri khas tersendiri yang tak bisa disejajarkan. Keduanya memiliki keunikan masing-masing yang tentunya bisa saja membuat wisatawan ingin kembali lagi dan lagi.

Stasiun Kereta Bangkok (Dokumentasi pribadi)
Stasiun Kereta Bangkok (Dokumentasi pribadi)
Bangkok - Thailand

Bangkok, misalnya. Siapa yang tak cinta dengan Bangkok?! Meski ramai dan bisingnya tak kalah dengan Jakarta, rasanya hampir semua yang pernah berkunjung ke Bangkok tak akan menolak jika harus kembali lagi kesana.

Bangkok juga punya polusi udara. Dilansir dari IQAir, tingkat polusi udara di Bangkok mencapai titik sedang. Namun, transportasi di Bangkok sudah jauh lebih maju daripada di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari terintegrasinya sistem transportasi seperti Metro dan juga Skytrain.

Ada juga Tuktuk (semacam bajaj) dan juga taksi. Tapi, hati-hati dengan taksi di Bangkok. Saya pernah terjebak dengan sopir taksi yang tak ingin menyalakan argonya dan justru langsung meminta harga tinggi tanpa negosiasi terlebih dahulu. 

Meskipun begitu, siapa yang akan menolak Bangkok jika ditawarkan dengan suasana khas Khaosan Road?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun