Penat setelah seharian bekerja, tentu sudah menjadi hal yang lumrah dirasakan hampir setiap harinya. Baik lelah secara fisik maupun lelah secara batin.
Hah? Batin?
Ya, sebut saja jika terdapat hal-hal yang mengganggu kita di tempat kerja. Rekan kerja yang menyebalkan atau kejar-kejaran dengan deadline, misalnya.Â
Seringkali hal-hal tersebut pun mengganggu kesehatan mental kita dan justru menimbulkan perasaan tertekan ataupun stress.
Jika sudah demikian, tentu kita tidak akan menghitung kerja keras kita hanya sebatas pada tenaga atau fisik dalam menyelesaikan pekerjaan, tetapi kerja keras untuk menahan emosi dan bersabar dengan hal-hal lain yang menyebalkan di tempat kerja.
Belum lagi, jika bekerja di ibu kota dan harus menerjang macetnya perjalanan setiap hari. Istilahnya, berangkat ketika masih gelap dan pulang pun ketika sudah gelap. Kerja keras kita juga terhitung dengan menerjang macet dan polusi di jalanan.
Sebelum dan saat pandemi
Jika sebelum pandemi, mungkin kita bekerja hanya Senin hingga Jumat, dan itupun mungkin umumnya hanya delapan jam sehari untuk para pekerja kantoran. Sehingga setiap Sabtu dan Minggu masih bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal diluar pekerjaan untuk menghibur diri.
Tapi, saat pandemi, saat work from home (wfh) mulai menjadi kebiasaan bekerja, sepertinya jam bekerja menjadi lebih panjang karena fleksibilitas waktu.Â
Rekan-rekan saya hampir setiap hari bekerja bahkan hingga larut malam karena semakin banyak pertemuan-pertemuan virtual yang tak kunjung waktu. Pun demikian pada hari Sabtu dan hari Minggu.