Saat berpindah ke lingkungan baru, hal paling utama yang dibutuhkan adalah adaptasi.
Entah itu rumah baru, kota baru, negara baru, bahkan kantor baru pun selalu dibutuhkan penyesuaian diri yang juga baru.Â
Sekadar menyesuaikan diri dengan hal-hal yang nampak asing hingga lama-kelamaan menjadi terbiasa dengannya.
Tentunya ketika di lingkungan baru, ada saja hal-hal yang membuat kaget dan terheran-heran karena berbeda dari yang biasa kita temui di lingkungan lama. Tak ayal hal ini pun terkadang membuat sulit untuk beradaptasi di lingkungan yang baru.
Tapi, seperti kata pepatah "di mana bumi berpijak, di situ langit dijunjung", sudah seharusnya kita pun berperilaku selayaknya bagaimana aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tempat kita tinggal.
Meski kebiasaannya tak lagi sama dengan di lingkungan lama, kita tetap harus berusaha memahami dan mengikutinya karena inilah lingkungan tempat tinggal yang baru.
Apa itu culture shock?
Dilihat dari padanan katanya, secara gamblang bisa diartikan sebagai kaget budaya. Sederhananya, belum mengenal dan terbiasa dengan budaya baru sehingga membuat kita cukup kaget karena mulai harus membiasakan diri dengannya.
Seyogianya budaya baru ini sudah pasti ada yang membuat nyaman dan ada yang tidak. Yang tidak, mungkin saja hanya masalah waktu, karena belum kenal. Kalau kata pepatah, "tak kenal maka tak sayang". Sama halnya dengan budaya, karena tak kenal, jadinya tak nyaman.
Tapi, budaya juga bagian dari manusia. Budaya memberikan banyak pengaruh dalam perkembangan diri dan karakter seseorang. Hal ini karena budaya adalah bagian dari lingkungan hidupnya.