Musim panas itu, kamu datang.
Musim panas itu, aku jatuh hati, padamu, tentu saja!
Musim panas itu, kita pernah dekat.
Musim panas itu, aku pernah marah, padamu, tentu saja!
Tapi, membencimu terlalu lama, aku selalu saja tak bisa.
Musim panas itu, kamu pernah tersenyum, padaku, tentu saja!
Pun memanggil namaku.
Sekedar melambaikan tangan di jalanmu pulang.
Atau bertanya tentang hal yang kau tak pahami di kelas.
Musim panas itu, kita duduk berdampingan.
Atau sekedar berdekatan.
Musim panas itu, aku pernah mengabaikanmu.
Kau pun begitu, padaku, tentu saja!
Musim panas itu, kau pernah memandangiku.
Dan selalu tersenyum!
Musim panas itu, aku sempat bimbang, padamu, tentu saja!
Aku hampir menyerah!
Musim panas itu, aku tidak lagi dapat memahamimu.
Musim panas itu, kau pergi.
Karenamu, musim panas itu, aku pun pergi.
Musim panas itu, dan berceritaku tentangmu.