Mohon tunggu...
Novi Hilyantih
Novi Hilyantih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Transmigrasi Sampai Mati

21 Januari 2016   16:58 Diperbarui: 21 Januari 2016   17:23 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

kalian mengetahui bahwa Manusia berpindah-pindah menyelusuri hutan, pantai, dan tepi-tepi sungai untuk mencari daerah-daerah yang subur, padang gembala, atau daerah-daerah perburuan yang dapat memberikan makanan serta memenuhi kebutuhan lain secara memadai. Mereka bergerak dan berpencar-pencar dari tanah-tanah asalnya,Pada akhirnya manusia memutuskan untuk menetap di tempat-tempat tertentu untuk waktu yang relatif lebih lama. Kebiasaan-kebiasaan yang menyertainya dinamakan budaya, sedangkan tingkat kemajuan lahir dan bathinnya dinamakan peradaban. Budaya dan peradaban mereka terus bergerak dan berubah.

Perubahan yang positif disebut kemajuan, sedangkan yang negatif dianggap sebagai kemunduran. Transmigrasi itu program yang unik dan sangat khas Indonesia. Dalam program ini, pemerintah secara aktif terlibat langsung dalam memindahkan penduduk dalam jumlah besar, menyeberangi lautan, dan berlangsung terus-menerus dalam waktu yang cukup lama. Program seperti ini tidak ada duanya di dunia. Memang ada beberapa negara yang mempunyai program serupa, tetapi jumlah penduduk yang dipindahkan relatif sangat kecil, waktu penyelenggaraannya tidak terus-menerus dalam waktu yang lama. Dengan begitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, menyatakan komitmennya mensukseskan transmigrasi terutama di kawasan perbatasan dan pinggiran.

Waw luar biasa gerak cepat pak Menteri Marwan Jafar untuk membangun Indonesia dari Pinggiran.
dengan kedepannya pun akan membangun lahan di luar Jawa. Membagun lahan transmigrasi di daerah pinggiran adalah tekad kita semua. Kita akan bangkit, transmigrasi tak pernah mati.

Menteri Marwan bilang berbagai macam program untuk mensukseskan target tersebut antara lain kota terpadu mandiri. Hingga saat ini kurang lebih sudah ada 114 kota terpadu mandiri yang telah dicanangkan, dan masih akan terus dicanangkan. Kemudian juga membangun lahan transmigrasi di perbatasan daerah pinggiran dan itu menjadi tekad kita semua dalam rangka mensukseskan transmigrasi.

Pak Menteri Marwan sangat mengapresiasi para pejuang-pejuang transmigran, yang telah mampu merubah desa terpencil menjadi desa yang berkembang. Para pejuang transmigran adalah sosok berharga yang telah sukses membuka lahan-lahan tandus menjadi lahan-lahan yang sangat berharga untuk desa. mempercepat pembangunan daerah sebagai wujud Cita ke 3 dari Nawacita, yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran. Transmigrasi Menggapai Cita merupakan keinginan bersama akan semakin menggelorakan semangat dan perjuangan kita untuk lebih menggairahkan kembali program transmigrasi di bumi Indonesia yang kita cintai, yang akhir-akhir ini mengalami pasang surut cukup siginifikan hehe.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun