Mohon tunggu...
Novi Haryati
Novi Haryati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi

Saya suka membaca dan mempelajari hal baru, travelling ke tempat baru, motto saya adalah be brave and be confidence!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pertarungan dan Kolaborasi: Pemain Lama vs. Start-up dalam Transisi Keberlanjutan Agrifood

31 Januari 2025   10:15 Diperbarui: 31 Januari 2025   03:50 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era transformasi keberlanjutan, sektor pertanian dan agrifood menjadi pusat perhatian berbagai pihak, terutama perusahaan besar yang telah lama menguasai pasar (incumbents) serta perusahaan rintisan (start-ups) yang membawa inovasi hijau. Hubungan antara kedua jenis pemain ini sering kali dipandang dari dua sudut pandang: kompetisi dan ko-evolusi.

Persaingan: Ketika Start-up Mengguncang Pasar

Start-up yang berfokus pada inovasi hijau sering kali dianggap sebagai ancaman bagi incumbent companies. Teknologi baru yang diperkenalkan oleh start-up, seperti pertanian vertikal, bioteknologi pangan berkelanjutan, dan digitalisasi rantai pasok, dapat mengganggu model bisnis konvensional yang telah lama digunakan oleh perusahaan besar.

Namun, incumbent companies memiliki keunggulan dalam hal sumber daya, jaringan pasar, dan pengaruh kebijakan. Mereka menggunakan strategi tertentu untuk mempertahankan posisi mereka di pasar, seperti:

  1. Mempengaruhi Kebijakan Publik: Melalui lobi kepada pembuat kebijakan, perusahaan besar dapat menetapkan regulasi yang menguntungkan bisnis mereka dan menghambat perkembangan teknologi baru.
  2. Menetapkan Standar Teknis: Incumbents sering kali menentukan standar industri yang sulit dipenuhi oleh start-up, sehingga membatasi masuknya teknologi baru ke pasar.
  3. Akuisisi dan Investasi: Beberapa perusahaan memilih untuk mengakuisisi start-up inovatif agar tetap relevan dalam tren keberlanjutan.

Ko-evolusi: Ketika Start-up dan Incumbent Berkolaborasi

Meskipun persaingan sering kali menjadi narasi utama, ada pendekatan lain yang disebut sebagai ko-evolusi, di mana start-up dan incumbent bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam keberlanjutan.

  • Aliansi Strategis: Perusahaan besar mulai berinvestasi dalam start-up sebagai bentuk Corporate Venture Capital (CVC). Ini memberikan start-up akses ke sumber daya finansial dan operasional, sementara incumbents memperoleh inovasi teknologi hijau.
  • Sinergi Keunggulan: Start-up memiliki fleksibilitas dan kreativitas dalam mengembangkan solusi baru, sementara incumbents memiliki infrastruktur dan skala untuk mempercepat adopsi teknologi tersebut.
  • Transformasi Bisnis: Incumbent yang ingin "going green" sering kali mengadopsi model bisnis baru yang dikembangkan oleh start-up, sehingga mempercepat transisi keberlanjutan.

Bagaimana Start-up Bisa Bertahan dan Bertumbuh?

Untuk dapat bertahan dan berkontribusi dalam transisi keberlanjutan, start-up perlu menerapkan strategi yang tepat dalam skala bisnis mereka, seperti:

  • Mengembangkan Jaringan dan Kemitraan: Bermitra dengan perusahaan besar dapat membantu mereka memperoleh legitimasi dan akses ke pasar yang lebih luas.
  • Eksperimen dan Adaptasi: Start-up harus terus bereksperimen dan menyesuaikan model bisnis mereka agar sesuai dengan kebutuhan pasar dan regulasi.
  • Ekspansi Geografis dan Digitalisasi: Dengan memanfaatkan teknologi digital, start-up dapat mempercepat skalabilitas dan dampak mereka di pasar global.

Kesimpulan

Perubahan menuju keberlanjutan di sektor agrifood tidak hanya membutuhkan inovasi dari start-up, tetapi juga keterlibatan aktif dari incumbent companies. Sementara ada persaingan dalam prosesnya, peluang untuk kolaborasi juga terbuka lebar. Dengan sinergi yang tepat, kedua pihak dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk masa depan pertanian dan agrifood.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun