Mohon tunggu...
Novi Haryati
Novi Haryati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi

Saya suka membaca dan mempelajari hal baru, travelling ke tempat baru, motto saya adalah be brave and be confidence!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kompetisi dalam Mendorong Praktik Keberlanjutan di Rantai Pasok

20 Oktober 2024   01:26 Diperbarui: 20 Oktober 2024   01:37 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam lingkungan kompetitif yang sedang hingga tinggi, pemasok yang lebih inovatif sering kali berhasil menggunakan keberlanjutan sebagai alat diferensiasi yang efektif. Dengan menciptakan produk yang ramah lingkungan dan menunjukkan komitmen nyata terhadap keberlanjutan, mereka dapat meningkatkan daya tarik mereka di mata perusahaan B2C yang ingin memperbaiki citra publik dan memenuhi permintaan konsumen.

Misalnya, pemasok di sektor agribisnis dapat berinvestasi dalam teknologi produksi yang ramah lingkungan atau menerapkan praktik-praktik kesejahteraan hewan yang lebih baik. Langkah-langkah ini membantu mereka menonjol dibandingkan pesaing yang mungkin hanya fokus pada efisiensi biaya atau volume produksi.

4. Risiko "Greenwashing" dalam Kompetisi Berbasis Keberlanjutan

Namun, penting juga untuk memahami bahwa dalam kompetisi keberlanjutan, ada risiko greenwashing, yaitu ketika perusahaan atau pemasok membuat klaim palsu atau berlebihan tentang keberlanjutan mereka untuk menarik perhatian pasar. Kompetisi yang terlalu intens bisa mendorong pemasok untuk sekadar memenuhi permintaan keberlanjutan secara dangkal, tanpa benar-benar melakukan perubahan signifikan dalam operasi mereka.

Perusahaan B2C yang bekerja dengan pemasok harus berhati-hati dalam menilai klaim keberlanjutan dan memastikan bahwa pemasok mereka benar-benar mematuhi standar keberlanjutan yang diinginkan, bukan sekadar memoles citra mereka.

5. Kolaborasi Alih-alih Kompetisi

Meskipun kompetisi sering dianggap sebagai penggerak inovasi, dalam konteks keberlanjutan, kolaborasi antar pemasok juga bisa menjadi strategi yang lebih efektif. Daripada bersaing, pemasok dapat bekerja sama untuk menciptakan standar keberlanjutan yang lebih tinggi dan mendorong seluruh rantai pasok menuju masa depan yang lebih hijau. Dengan berbagi pengetahuan dan sumber daya, mereka bisa meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai tujuan keberlanjutan dengan lebih cepat.

Kesimpulan

Kompetisi dalam dunia bisnis modern tidak hanya tentang harga dan kualitas, tetapi juga tentang keberlanjutan. Pemasok yang mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keberlanjutan dan memanfaatkan kompetisi untuk berinovasi akan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang. Namun, mereka juga harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam perang harga atau praktik greenwashing yang dapat merusak reputasi mereka.

Dalam era di mana keberlanjutan menjadi semakin penting, pemasok yang cerdas adalah mereka yang melihat kompetisi tidak hanya sebagai tantangan, tetapi sebagai peluang untuk berkembang dan menjadi mitra strategis bagi perusahaan yang ingin menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun