Mohon tunggu...
Novi Handrayani
Novi Handrayani Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat/Konsultan Hukum
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-Undang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu 2024, Partai Baru "Quo Vadis" ?

1 Januari 2023   11:19 Diperbarui: 1 Januari 2023   11:22 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu 2024, partai baru "quo Vadis" ?

Oleh : Rona Diana.,SH.,MH.,

Ahad awal tahun 2023 rintik gerimis manja saling bersahutan menari sementara ditepian sana ombak masih saja sesekali menghentakkan derunya.

Nusantara negeri kepulauan yang luas ini dibawah Panji perlambang keberanian & kesucian para ksatria dengan kebhinekaan kedigdayaan nya mampu menggentarkan dunia.

Memori kejayaan Majapahit itu terpatri kuat ditiap diri insan manusia Indonesia, dimana literasi intelektual, artefak, relief dan bukti empiris lain membuktikan Imperium Majapahit pada masa itu mampu menunjukkan Nusantara yg kepulauan dengan ragam agama, budaya dan bahasa bisa bersatu padu saling tertaut berdampingan.

Kini spirit Itu tergambar dari dua partai pendatang baru yang akan meramaikan "kancah dunia perpolitikan" tanah air di Pemilu tahun 2024, kemasan baru meski isi lama tetap saja bikin publik penasaran kejutan atau formula apa yang akan disajikan.

Tokoh yg dalam penyampaian argumen menggebu-gebu selaras dengan spirit ombak sebagai mana nama partainya, sementara bendera yang ditengahnya ada Garuda berlatar garis warna merah putih tokoh iconiknya terkesan tenang dan meyakinkan, meski berbeda platform karakter iconik 2 (dua) partai pendatang baru ini bukan berarti tidak ada kesamaan mereka sama-sama berangkat dari pergerakan '98, sama-sama intelektual muslim dan sama-sama Dianggap tokoh paling moncer dipartainya terdahulu.

Kita menantikan aksi dari dua parpol pendatang baru ini, kekuatan mereka tidak pula dikategorikan untuk diremehkan, mereka mempunyai basis masa jelas dan loyalis kuat atau bisa saja justru mereka bersatu padu dalam koalisi kepentingan.

semua serba mungkin, karena politik itu sendiri adalah sebuah seni, seni tentang kemungkinan kemungkinan.

Indramayu, 01 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun