Mohon tunggu...
Novie Dwi Niafitri
Novie Dwi Niafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Assalamu'alaikum, saya merupakan Mahasiswi Sosiologi semester 3. Saya tertarik mengenai hal yang berkaitan dengan kegiatan sosial dan agama Islam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imajinasi Sosiologi: Charles Wright Mills

27 Desember 2023   23:26 Diperbarui: 27 Desember 2023   23:27 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Charles Wright Mills merupakan sosiolog yang dikenal sebagai pemikir radikal yang mempunyai kekayaan gagasan, terbuka dan berani. Ia berasal dari Amerika, kelahiran Waco Texas pada tanggal 28 Agustus 1916 dan meinnggal di West Nyack, New York pada 20 Maret 1962. Ia memiliki karya banyak dan terkenal, salah satunya yaitu “The Sosiological Imagination” (1959). Yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah Teori Imajinasi Sosiologi

Dalam teori ini memberi gambaran tentang mindset imajinasi sosiologi dalam kajian sosiologi yang mengarah pada kemampuan untuk menghubungkan personalitas lokal perseorangan sampai pada konteks yang luas seperti hubungan kemasyarakatan. Dikatakan bahwa ada tiga komponen pembentuk imajinasi sosiologi : sejarah, biografi, dan struktur sosial.

Saya mengambil contoh yaitu pada permasalahan teman kelas saya pada bangku SMK. Hal ini menarik untuk dibahas dan terdapat kaitan dengan teori Charles Wright Mills yaitu Sosiologi Imajinasi. Menurut pengamatan saya, teman saya ini sering kali tidak terlihat hadir di tengah-tengah pelajaran kelas. Saya fikir kenapa, ternyata ia mempunyai beberapa kendala dalam perekonomian. Setelah waktu yang cukup lama baru muncul alasan mengapa ia sering bolos pelajaran, karena pada usianya yang cukup muda ternyata ia menanggung tanggung jawab besar dalam mencari nafkah serta membiayai sekolahnya.

Jika dilihat dari keluarganya, ia merupakan anak yang orang tuanya sudah tidak lengkap. Ia hanya tinggal bersama neneknya, jadi mau tidak mau ia berusaha untuk bekerja disamping ia juga berstatus sebagai pelajar. Jadi  jika dilihat kembali, ia membolos tidak semata-mata karena malas tetapi ada faktor lain yang menyebabkan ia harus membolos sekolah.

Teori Imajinasi Sosiologi merupakan kemampuan memaknai realitas mendalam dari kehidupan ke dalam konteks struktur sosial. Teori ini juga berkaitan antara masalah sosiologis dengan struktural, yang merupakan kemampuan melihat dan memaknai sejarah, biografi, serta hubungan di antaranya dengan masyarakat. Hal tersebut dimaksudkan oleh Mills untuk membedakan antara personal trouble dan public issue. Contoh kasus lain yaitu tentang kisah percintaan. Jika dalam kelas IPS A terdapat seorang jomblo, maka jomblo tersebut disebut sebagai personal trouble dan jika dalam kelas IPS A terdapat 29 jomblo dari 35 anak maka itu disebut sebagai public issue.

Jika melihat suatu kejadian atau peristiwa tidak hanya sebatas angan dan pemikiran mendasar saja, karena terdapat berbagai alasan atau sebab yang menjadikannya terjadi. Maka dari itu harus dilakukan analisis supaya dapat membaca suatu kejadian atau peristiwa secara kritis seperti dengan pandangan teori imajinasi sosiologis.

Sumber : “Teori Sosiologi Modern C. Wright Mills” Universitas Sebelas Maret (https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=23340).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun