Mohon tunggu...
novi edelweis
novi edelweis Mohon Tunggu... -

saat ini saya hanya ingin didengar karena saya sudah sering mendengar.,... sangat sering

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Akan Pernah Sampai

22 Oktober 2010   03:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:13 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Takkan pernah sampai

Kita masih ada di indonesia, kita membayangkan kita akan menuju keplauan hawai. Padahal saat itu kita sudah ada di Australia, tapi tak akan pernah sampai kita, karena kita sendiri saja tidak yakin kalau kita akan mencapai hawai.

Kini kita sudah berada di batam, tinggal sekali penyebrangan singkat, dan kita sampai di Singapore, tapi, kita tetap tidak akan percaya kalau kita sebentar lagi akan tiba di Singapore, maka tetap tidak akan sampai kita disana.

Beberapa contoh, atau sedikit contoh perjalanan perjalanan.

Ketika kita bertujuan, tetap saja tekuni tujuan itu dari awal sampai akhir, ketika ditengah ada keraguan, sepatutnya segera di kesampingkan, ya benar.. segera dimusnahkan, agar tidak menganggu perjalanan berikutnya.

#pengalaman kecil,, bisa mengubah hidup orang besar, tapi pengalaman besar tak selamanya bisa merubah hidup orang kecil#

Jadi jangan sia-siakan kisah sekecil apapun dalam hidup kita ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun