Kelak, di tahun 4852, aku ingin membuat kabel-kabel panjang yang melintasi lautan dan langit. Kabel itu menghubungkan rumah para kekasih untuk mengirim surat yang tertulis oleh tangannya sendiri.
"Lelaki yang mencintaiku itu selalu muncul ketika mataku terpejam, dan itu adalah kamu"
Berkali-kali saya membaca surat yang tak terkirim. hingga surat yang 87, yang bercerita tentang rindu dan sakit. Jangan pernah berdebat tentang sakit. karena sakit itu sama.
Surat itu terlantar di bawah bantalku. menumpuk sambil menunggu surat baru. dan aku pun harus sakit. karena kadangkala butuh sakit untuk menulis surat.
Sombo, 24 10 2013.22.00
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H