Mohon tunggu...
Novi Dwi Azhar
Novi Dwi Azhar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Student of Accounting Department on State Polytechnic of Pontianak, An optimistic, highly indvidualism, rules breaker, creative, flexible, untamed, unpredictable, the man who always follows his instinct.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Penggunaan Istilah Asing Dalam Pembelajaran Akuntansi

21 April 2012   04:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:20 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam era globalisasi dan perubahan atas jalur informasi dan komunikasi yang semakin cepat dan luas, mengakibatkan dunia usaha dan masyarakat  menjadi semakin kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk disiplin ilmu yang dalam hal ini adalah ilmu akuntansi. Akuntansi memegang peranan penting dalam hal ekonomi dan sosial karena setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi ataupun setidaknya data historis berupa catatan pendukung. Keadaan ini yang menjadikan akuntansi sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat dibutuhkan keberadaannya dalam lingkungan organisasi bisnis. Bukan hanya di Indonesia saja, tapi negara-negara lain juga banyak mengimplementasikan disiplin ilmu akuntansi maupun perkembangannya sebagai unsur penting yang berkenaan dengan pengambilan keputusan dalam hal keuangan dan menyangkut kepentingan publik, tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar saja, bahkan entitas yang paling kecil sekalipun membutuhkan laporan akuntansi untuk menilai kinerja usaha serta sebagai suatu syarat mendapatkan kredibilitas dari para penanam modal dan kreditur.

Menurut American Accounting Assosiation (AAA), akuntansi merupakan suatu proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Pendapatan ini menyatakan bahwa proses-proses yang berhubungan dengan bidang keuangan dalam suatu entitas melibatkan pentingnya peranan akuntansi dalam menghasilkan informasi yang berkualitas dan dapat diandalkan, tentunya hal ini dilaksanakan oleh pihak yang mampu secara teknis dan kompetensinya dalam melakukan kegiatan akuntansi, pihak itu dikenal sebagai akuntan.

Disiplin ilmu akuntansi, selain sebagai salah satu ilmu penting di dalam organisasi juga merupakan salah satu kurikulum yang dipelajari dan dikembangkan baik oleh para pelaku bisnis, akuntan, praktisi maupun mahasiswa dan pelajar. Ilmu akuntansi merupakan suatu disiplin ilmu yang bersifat global dan mendunia, oleh karena itu pada tahun 2012 merupakan suatu permulaan konvergensi standar-standar akuntansi terutama di Indonesia sehingga berbasiskan International Financial Reporting Standard (IFRS) yang bertujuan agar seluruh informasi yang dihasilkan oleh penyedia kegiatan akuntansi maupun akuntan dapat dibandingkan dan dinilai kualitasnya secara luas dan terstandar internasional. Selain itu, dengan dilakukannya konvergensi standar pelaporan, juga menuntut sumber daya yang berkepentingan untuk dapat menyeimbangkan diri dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku agar sifat diri dan hasil kerja lebih profesional. Hal ini juga membuktikan bahwa, peranan akuntan sangat penting tidak hanya di regional, tetapi juga mancanegara.

Mahasiswa terutama mahasiswa yang bergelut dalam bidang akuntansi dan keuangan yang notabene merupakan cikal bakal seorang akuntan yang kelak akan memberikan perhatian dan kompetensi profesionalnya sesuai dengan ilmu yang diperolehnya untuk melindungi kepentingan publik perlu memahami standar-standar akuntansi yang berlaku baik standar nasional maupun internasional. Permasalahan sekarang yang kebanyakan hampir dijumpai oleh mahasiswa adalah kelemahan dalam menginterpretasikan maksud-maksud atau pokok-pokok yang merupakan esensi dari standar-standar keuangan yang berlaku baik di Indonesia maupun standar internasional. Banyaknya istilah asing yang digunakan berkaitan dengan konvergensi IFRS dan pengadopsiannya dalam standar pelaporan di Indonesia sehingga secara tidak langsung mengharuskan para mahasiswa untuk mampu mengerti istilah-istilah asing dalam akuntansi agar pemahaman terhadap penginterpretasian atas standar-standar pelaporan lebih jelas dan tidak bias.

Pemahaman istilah-istilah akuntansi terutama yang menggunakan istilah asing juga bukan hal mudah untuk dilakukan. Kebanyakan mahasiswa menerjemahkan setiap istilah secara kata per kata sehingga hasil terjemahan pun tidak sesuai dengan maksud asli dari istilah tersebut. Hal inilah yang membuat kesalahan dalam pematuhan atas aturan yang berlaku, selain itu banyak program-program dan perangkat lunak yang dikembangkan oleh negara asing menggunakan bahasa dan istilah asing akuntansi dalam teknis penggunaannya, walaupun dalam penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Memang peran pengajar dituntut agar bisa memberikan pengarahan dan mengajarkan pemahaman secara logis bagi mahasiswa agar dapat dengan mudah memahami istilah-istilah yang jarang didengar oleh mereka tapi akan lebih sering ditemukan di dunia kerja nyata.

Pemahaman atas istilah-istilah asing akuntansi bagi para mahasiswa maupun praktisi akuntansi akan memberikan banyak hal-hal positif dan keuntungan berkenaan dengan keahlian profesional dan kompetensi pribadi. Beberapa hal tersebut di antaranya, mahasiswa mampu untuk menerjemahkan dan menginterpretasi standar-standar yang banyak menggunakan istilah asing sehingga pemahaman dan ketaatan terhadap regulasi dan standar menjadi lebih jelas dan tidak melenceng, mahasiswa dan praktisi mampu untuk menyusun laporan dan informasi keuangan yang dapat dibandingkan dan dinilai secara internasional, mahasiswa dan praktisi dapat dan paham untuk memahami laporan keuangan perusahaan asing ataupun laporan keuangan yang didominasi oleh penggunaan istilah asing dalam pelaporannya, mampu untuk mengembangkan dan memahami istilah-istilah baru secara cepat, dan keterampilan untuk mengoperasikan berbagai program-program dan perangkat lunak akuntansi yang secara umum dibuat dan dikembangkan oleh pihak asing dan tentunya  banyak menggunakan istilah-istilah asing akuntansi seperti yang telah dijelaskan oleh penulis sebelumnya.

Kesimpulan yang diberikan oleh penulis adalah agar semua pelaku akuntansi lebih memahami istilah-istilah asing dalam akuntansi sebab berkaitan dengan profesi dan perkembangan globalisasi yang semakin luas sehingga semakin menuntut mutu yang lebih dari pelaku kegiatan dalam hal ini akuntan. Penulis juga memberikan saran agar seluruh praktisi dan mahasiswa untuk tidak menyepelekan hal ini. Dosen dan tenaga pengajar yang lebih berpengalaman agar selalu memberikan selingan dan menggunakan istilah-istilah asing dalam akuntansi agar mahasiswa lebih paham sebab secara tidak langsung mahasiswa merupakan cikal bakal penerus generasi akuntan, tentu saja mahasiswa yang menempuh pendidikan di bidang akuntansi, dan mahasiswa juga harus menumbuhkan inisiatif untuk mencari tahu secara mandiri istilah-istilah yang tidak mereka pahami semata-mata untuk kepentingan mereka sendiri juga di masa yang akan datang seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun