Mohon tunggu...
NOVIDA RIASTI
NOVIDA RIASTI Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah TK Puspita Kota Malang

Mahasiswa S2 Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bermain Klasikal dalam Pendekatan Berbasis Permainan dan Fenomena Finlandia

21 Desember 2024   05:38 Diperbarui: 21 Desember 2024   05:38 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut teori relaksasi, sangat penting untuk melakukan aktivitas yang meningkatkan ketenangan dan menurunkan tingkat stress (Kleiber, 1976). Dalam sistem pendidikan anak usia dini di Finlandia, bermain dianggap sebagai alat yang berguna untuk membantu anak-anak bersantai. Lingkungan yang kondusif dan waktu bermain yang memadai memungkinkan anak-anak merasa nyaman dan bebas dari tekanan, yang sangat penting bagi kesehatan mental mereka. Dengan demikian, pendekatan berbasis permainan tidak hanya mendukung proses belajar, tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme relaksasi yang efisien (Edita A. M. Pinangkaan, Ricky Alfredo Silaban, 2023).

Dokumen Foto koleksi pribadi

Menurut teori persiapan, anak menggunakan permainan sebagai sarana untuk bersiap menghadapi kehidupan. Pendekatan berbasis bermain yang diterapkan di Finlandia memungkinkan anak-anak mengembangkan lebih banyak keterampilan sosial, emosional dan kognitif yang secara praktis penting dalam kehidupan sehari-hari. Permainan anak-anak memungkinkan mereka memperoleh kemampuan berinteraksi dengan teman, menegosiasikan perbedaan dan mengambil keputusan, yang semuanya penting dalam kehidupan anak-anak dan juga kehidupan orang dewasa.

Teori Rekapitulasi yang dikemukakan oleh Stanley Hall mengemukakan bahwa evolusi manusia tercermin dalam proses perkembangan anak (Edita A. M. Pinangkaan, Ricky Alfredo Silaban, 2023).  Dalam konteks pendidikan Finlandia, penggunaan metode bermain memungkinkan anak melewati berbagai fase perkembangan dengan cara bermain yang menggambarkan kehidupan generasi sebelumnya. Anak-anak yang sedang bermain dapat belajar atau memahami berbagai macam pengalaman yang membantu mereka dalam pertumbuhan dan proses belajar. Pendekatan berbasis permainan di Finlandia tidak hanya mendukung proses pembelajaran anak-anak, tetapi juga berfungsi sebagai cara untuk menyalurkan energi, merelaksasi, mempersiapkan diri untuk kehidupan dewasa, dan merefleksikan pengalaman evolusi. Dengan mengintegrasikan berbagai teori ini, Finlandia berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik dan mendukung perkembangan optimal anak.

Bermain adalah komponen penting dalam pembelajaran, seperti yang ditunjukkan oleh sistem pendidikan anak usia dini di Finlandia yang menggabungkan teori bermain klasik ke dalam pendekatan berbasis permainan. Finlandia telah berhasil membangun lingkungan pendidikan yang mendorong pertumbuhan terbaik bagi anak-anak dengan memberikan mereka kebebasan bermain dan bereksplorasi serta memberikan mereka bantuan kurikulum yang menyeluruh dan guru yang berkualitas . Selain membantu anak-anak Finlandia, strategi ini dapat menjadi contoh bagi negara lain, seperti Indonesia, yang ingin meningkatkan standar pendidikan anak usia dini.

Mengingat pendidikan anak usia dini di Finlandia juga baru dimulai, terlihat bahwa Indonesia sudah mulai mengadopsi pembelajaran berorientasi permainan yang sejalan dengan teori bermain klasik. Meskipun terdapat permasalahan dalam penerapannya seperti kualitas guru dan akses terhadap pendidikan, kualitas pendidikan anak usia dini di Indonesia dapat ditingkatkan dengan melakukan upaya menuju kurikulum yang lebih berorientasi pada permainan dan terintegrasi. Melalui program pembelajaran otonom, yang memberikan kesempatan kepada guru untuk inovatif, kreatif, dan otodidak, Indonesia bertujuan untuk meningkatkan pendidikan. Ide pembelajaran mandiri didasarkan pada sistem pendidikan Finlandia, yang memungkinkan guru menjadi kreatif, mandiri, aktif, dan inventif dalam rencana pembelajarannya (Muryanti & Herman, 2021).

Kajian Pustaka :

Clawson, M. A. (2011). Book Review: Playing to Learn: The Role of Play in the Early Years, by Sandra Smidt, 2011. American Journal of Play, 3(3), 410--411.

Edita A. M. Pinangkaan, Ricky Alfredo Silaban, M. R. (2023). Ojs+Ebook+Teori+Bermain.

Ferreira, J. M. (2021). Play-based learning and phenomenon-based learning in the Finnish Early Childhood Education. Olhares & Trilhas, 23(3), 1278--1306. https://doi.org/10.14393/ot2021v23.n.3.58448

Idhayani, N., Sitti Salma, Mp., & Jumiati Yusuf, Mp. (n.d.). Bermain Dan Permainan Anak Penerbit Cv.Eureka Media Aksara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun