Mendaki gunung saat ini seperti sebuah aktivitas yang banyak digandrungi oleh anak muda, dengan banyak sekali alasan. Entah itu untuk mengusir rasa bosan, mengisi waktu luang karena libur kuliah, atau merasa tertantang untuk melakukan sesuatu yang baru. Tak jarang juga mendaki gunung karena alasan patah hati seringkali terjadi. Agar fokus diri tidak lagi pada kesedihan-kesedihan yang ada, jadilah anak-anak muda itu pergi ke luar zona nyaman untuk melihat alam.
Tidak ada yang salah dengan itu. Setiap orang pasti punya banyak alasan dan motivasi untuk melakukan sesuatu. Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas mengenai hal tersebut, tapi saya yang juga salah satu korban penyakit kegunungan (ketagihan mendaki gunung) sejak 6 tahun yang lalu ingin membagikan pengalaman saya ketika saya mendapatkan kesempatan mendaki salah satu gunung populer di kalangan pendaki di bagian tengah pulau Jawa.Â
Sesuai judulnya, gunung yang di daki adalah Gunung Merbabu dengan ketinggian Puncak 3142 meter di atas permukaan laut. Sebenarnya Gunung Merbabu mempunyai banyak puncak, diantaranya Puncak Triangulasi yang dikatakan memiliki ketinggian 3142mdpl, Puncak Kenteng Songo, dan Puncak Syarif.
Itu nama-nama puncak yang sejauh ini saya ketahui dari hasil belajar di mbah google dan bertanya dari warga setempat. Dari ketiga jenis puncak tersebut, Puncak Triangulasi dapat dikatakan sebagai puncak yang paling pendek dan puncak tertinggi dari Gunung Merbabu dipegang oleh Puncak Syarif.
Nah, sekarang supaya lebih lengkap dan afdol. Coba simak sedikit penjelasan mengenai Gunung Merbabu menurut Wikipedia :
Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato (lihat Gunung Berapi) yang terletak secara geografis pada 7,5 LS dan 110,4 BT. Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah.Â
Untuk mendaki Gunung Merbabu, terdapat 5 jalur pendakian yang saat ini resmi untuk dilalui para pendaki. Yaitu : Selo, Wekas, Thekelan, Chuntel, dan Suwanting. Dari kelima jalur pendakian tersebut, jalur yang paling lama dan panjang treknya adalah jalur Selo.Â
Namun saya dan tim memilih naik melalui jalur tersebut dikarenakan jalurnya yang lebih landai dibandingkan jalur yang lain. Sedangkan Jalur Suwanting dikatakan jalur yang paling baru di resmikan sebagai jalur pendakian, namun sangat terkenal dengan pemandangan dan keindahannya. Saya sendiri jadi penasaran ingin melalui jalur itu setelah jalur selo berhasil dilewati.
Tim Pendakian saya dimulai dengan jumlah anggota 8 orang yang berangkat dari Jakarta, tepatnya dari Cawang - Jakarta Timur. Pendakian kami lakukan dari hari Jumat, 1 Febrari hingga hari Selasa 5 Februari. Namun saya tidak dapat mmberikan informasi perjalanan dari Jakarta menuju Basecamp Merbabu via Selo jika melalui angkutan umum seperti kereta dan bus lantaran saya dan tim menggunakan mobil pribadi. Alhasil kami berangkat dari Jakarta menuju jalur Selo yang terletak di daerah Boyolali, Jawa Tengah.
Jumat, 1 Februari 2019
Pukul 21:00 WIB kami berangkat dari Cawang. Kami berangkat 7 orang karena 1 orang teman kami dari solo akan bertemu di basecamp merabu via selo.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!