Mohon tunggu...
Novida Balqis Fitria Alfiani
Novida Balqis Fitria Alfiani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Islam Bukan Sekedar Spirit, Tetapi Ideologi yang Harus Diterapkan Secara Kaffah

31 Maret 2019   08:09 Diperbarui: 31 Maret 2019   08:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Oleh. Ida Purwati, S.E.I (Ibu Rumah Tangga)

Wartakota.live- USTAZ kondang H Yusuf Mansyur menceritakan hasil penelitian pribadinya bahwa ke-Islaman Presiden Joko Widodo yang selama ini diketahuinya adalah murni dari pribadi yang taat beragama, bukan pencitraan di ruang publik. 

"Saya sudah sering menyampaikan dalam banyak kesempatan, bagaimana Pak Jokowi tetap menjaga shalat dan puasa Senin-Kamis di tengah kesibukannya," kata Yusuf Mansyur, Sabtu (2/3/2019). Di tengah arus mendekati pesta demokrasi, untaian pujian untuk para masing-masing calon Presiden pun kian gencar. 

Tak tanggung-tanggung saat ini salah satu Ustad kondang di negeri ini pun turut memberikan pujiannya kepada Capres Jokowi pada acara di ruang publik. Pujian tersebutpun seolah ingin meluruskan berita miring yang beredar di jagat media sosial tentang Ke Islaman Jokowi. Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia adalah negera yang mayoritas penduduknya beragama Islam. 

Menjadi wajar jika rakyat pun mengharap sosok pemimpin yang agamis dan taat pada agama-Nya. Nampaknya hal ini pun telah dibaca oleh para pendukung Capres. Sehingga mereka tak mau ketinggalan untuk mempromosikan dan mengeluh-eluhkan calonnya.

Saat ini kita berada dalam sistem sekulerisme (pemisahan antara agama dan kehidupan). Sehingga wajar jika Islam hanya dinilai sebagai agama spiritual semata. Dan itu ditunjukkan pada ibadah-ibadah ritual saja. Misal, sholat, puasa, zakat, dll. 

Dan untuk urusan kehidupan semisal urusan politik tidak perlu bawa-bawa agama. Secara gampangnya agama hanya dipakai untuk urusan ibadah saja, urusan antara manusia dan Rabb-Nya. Sedangkan untuk urusan kehidupan biarkan manusia mengaturnya sendiri tanpa campur tangan Rabb-Nya.

Yang perlu diluruskan dan kita ketahui, Islam adalah sebuah ideologi. Yakni sebuah pandangan hidup mendasar yang di dalamnya memuat berbagai peraturan hidup untuk memecahkan problematika kehidupan. Allah sebagai Pencipta manusia, Alam semesta, dan Kehipan ini mempunyai Hak preogratif sebagai Al-Mudabbir (Sang Pengatur). 

Sehingga tatkala Allah memberikan petunjukNya melalui Al Quran, maka sudah saatnya kita bersegera untuk menerapkannya. Karena di dalam Al Quran ada berbagai solusi atas persoalan kehidupan. Tidak hanya melulu membahas seputar masalah sholat, puasa, zakat, dan haji. 

Namun lebih dari itu, masalah ekonomi, sosial, termasuk hukum telah dijelaskan secara gamblang dalam Al Quran dan dikuatkan lagi dalam Hadits. Begitu sayangnya Rabb kita kepada makhluknya. Tetapi sering sekali kita abai pada petunjukNya. Semoga kita semakin sadar bahwa Islam tidak sesempit itu yang terletak pada point ibadah ritual semata. 

Akan tetapi kita semakin bersemangat menerapkan Islam secara keseluruhan dalam kancah kehidupan sesaat ini. "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al Baqarah: 208)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun