Mohon tunggu...
Novi Dini Aldiani
Novi Dini Aldiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Jangan lupa untuk selalu bersyukur!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa dan Kontestasi Politik

29 Maret 2022   16:11 Diperbarui: 29 Maret 2022   16:20 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Giring mengatakan bahwa rekam jejak ini harus diingat oleh semua masyarakat sebagai pertimbangan dalam pemilihan nanti. Dan di akhir vidio Giring menegaskan jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan. 

Dari vidio tersebut maka spekulasi atau tebakan masyarakat yang berkaitan dengan seorang pembohong dalam pidato Giring Ganesha saat acara perayaan ulang tahun PSI yang ke-7 kemungkinan besar adalah benar bahwa yang dimaksud oleh Giring adalah Anies Baswedan.

Tindakan lokusi dalam hal ini adalah perkataan Giring Ganesha yang menjadi kontroversi di masyarakat "Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga yang pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja".

Kalimat tersebut termasuk ke dalam tindak tutur lokusi bentuk deklaratif, di mana Giring ingin memberitahu dan menyatakan bahwa Indonesia akan hancur bila nanti seorang pemimpin yang akan menggantikan Pak Jokowi adalah seorang pembohong. Kurang lebih makna secara harfiahnya adalah seperti itu. 

Sementara itu jika dilihat dari tindak tutur ilokusi maka kalimat pernyataan dari Giring Ganesha dalam pidato tersebut selain sebuah tuturan juga sebagai sebuah pengingat untuk masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih seorang pemimpin. 

Terlebih saat ini waktu pemilu sudah semakin dekat. Sehingga masyarakat harus lebih teliti dan seksama dalam menentukan sebuah pilihan, jangan asal memilih karena seorang pemimpin akan menentukan bagaimana nasib masyarakat ke depannya.

Jika dilihat dari tindak tutur perlokusi kalimat tersebut tidak hanya memiliki makna informatif bahwa Giring Ganesha memberikan suatu pernyataan mengenai kriteria pemimpin yang tidak boleh dipilih. 

Lebih jauh dari itu maksud Giring melontarkan kalimat tersebut dalam pidatonya dengan harapan akan mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat untuk dirinya dan semua kader PSI untuk maju dalam pergulatan politik yang akan datang. 

Selain untuk mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat, Giring juga berharap agar masyarakat saat pemilu 2024 nanti tidak memilih Anies Baswedan sebagai presiden jika benar Anies akan maju sebagai calon presiden periode 2024.

Setiap menjelang pemilu rakyat harus lebih cerdas dan jeli dalam menetukan pilihan karena pemimpin yang terpilih akan menentukan nasib masyarakat Indonesia lima tahun ke depan. 

Selama masa pemilu, terlebih saat masa kampanye sangat diharapkan agar masyarakat terkhusus masyarakat yang ikut terjun menjadi tim sukses agar tetap tenang dan tidak terpancing emosi oleh pihak-pihak yang berusaha membuat perpecahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun