Mohon tunggu...
Novia Widyah S
Novia Widyah S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik

Mahasiswa Teknik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Migas dan Kelautan : Menggali Potensi Melalui Teknologi untuk Kesejahteraan Bersama

13 Desember 2024   15:19 Diperbarui: 14 Desember 2024   16:01 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk mengatasi tantangan ini, teknologi modern sangat diperlukan. Penerapan teknologi seperti   pemetaan seismik   dan   otomatisasi pengeboran   dapat meningkatkan efisiensi dalam eksplorasi dan produksi migas.

  • Pemetaan Seismik 

Teknologi ini menggunakan gelombang suara untuk memetakan struktur geologi di bawah permukaan bumi. Dengan informasi yang akurat tentang geologi, perusahaan dapat menentukan lokasi yang paling potensial untuk pengeboran.

  • Otomatisasi Pengeboran 

Teknologi otomatisasi memungkinkan proses pengeboran dilakukan dengan lebih cepat dan aman. Sistem otomatis dapat memantau kondisi pengeboran secara real-time dan melakukan penyesuaian jika terjadi masalah.

Penggunaan   robotika   dan   kecerdasan buatan (AI)   juga semakin umum dalam industri migas. Robotika dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas berbahaya di lapangan, sementara AI dapat menganalisis data dengan cepat untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan teknologi ini, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan produksi migasnya dan memenuhi kebutuhan energi nasional.

Tantangan dalam Sektor Migas 

Meskipun ada banyak potensi, sektor migas juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah masalah lingkungan. Aktivitas eksplorasi dan produksi migas seringkali berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar, termasuk pencemaran air dan kerusakan ekosistem laut. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menerapkan praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan serta menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

Beberapa tantangan spesifik dalam sektor migas meliputi:

1.   Pencemaran Air  : Limbah dari kegiatan pengeboran dapat mencemari sumber air bersih.

2.   Kebocoran Gas  : Kebocoran gas dari fasilitas produksi dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan dampak lingkungan.

3.   Konflik Sosial  : Aktivitas eksplorasi sering kali menimbulkan konflik dengan masyarakat lokal terkait hak atas tanah dan dampak lingkungan.

Potensi Sumber Daya Kelautan di Indonesia

Keanekaragaman Sumber Daya Kelautan 

Sumber daya kelautan Indonesia sangat beragam, mencakup perikanan, pariwisata bahari, serta mineral laut. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), potensi ekonomi kelautan Indonesia mencapai triliunan rupiah. Namun, pemanfaatannya masih jauh dari optimal.

  • Perikanan

Indonesia memiliki potensi tangkap ikan yang sangat tinggi, dengan estimasi potensi lestari sekitar 12 juta ton per tahun. Namun, banyak nelayan yang masih menggunakan metode penangkapan yang tidak berkelanjutan.

  • Pariwisata Bahari

Dengan keindahan alam lautnya, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata bahari. Destinasi seperti Bali, Raja Ampat, dan Komodo menarik jutaan wisatawan setiap tahun.

  • Mineral Laut

Selain itu, dasar laut Indonesia menyimpan berbagai mineral berharga seperti nikel dan tembaga yang dapat dieksplorasi lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun