Dunia blogging mulai saya kenal di tahun 2005 dengan platform Multiply, sebelum akhirnya kandas dan saya pun beralih ke platform blog mandiri dengan domain.com di tahun 2008. Saat itu saya ngeblog hanya untuk memosting karya-karya fiksi yang saya tulis di media-media massa. Namun di tahun 2012 dunia maya sudah semakin berkembang, begitupun pola pikir saya yang mulai menyadari bahwa saya tak hanya bisa memajang karya fiksi di blog tapi juga mengeluarkan sampah-sampah di kepala saya yang sering bikin mampet otak.
Sampah-sampah itu bisa berupa ide, opini, gagasan, sampai curhatan :-) Bagi Anda yang punya banyak sampah di kepala pasti tahu dong seperti apa nyeseknya pikiran kalau sampah-sampah itu tidak dikeluarkan. Ya, itulah yang kemudian membuat saya berpikir bahwa blog bisa saya jadikan sebagai tempat membuang sampah-sampah yang terus diproduksi oleh kepala saya dari waktu ke waktu. Maka fungsi blog pun jadi sangat beragam bagi saya.
Berikut kurang lebihnya:
Memajang Karya
Karya yang saya maksud di sini adalah fiksi atau artikel saya yang pernah dimuat di media massa atau dibukukan. Dalam pikiran saya, inilah jejak saya kelak yang akan dibaca oleh orang lain. Orang bisa menikmati cerpen bahkan novel saya melalui dunia digital meskipun mereka tak memiliki buku atau media cetaknya.
Menuangkan Ide dan Gagasan
Ada banyak ide dan gagasan yang bercokolan di kepala saya tentang berbagai hal. Ide dan gagasan ini ingin saya bagikan pada orang lain dengan harapan ada yang tercerahkan atau mendapat solusi darinya. Nah melalui blog semua ide dan gagasan ini bisa dituliskan secara blak-blakan, runut dan tuntas. Ide dan gagasan harus memiliki berbagai argumen dan alasan, maka untuk menuangkan semua itu kadang perlu secara panjang lebar, maka blog adalah media yang sangat tepat.
Menyampaikan Kritik dan Saran
Nah, ini yang tak kalah penting. Kita sering kecewa melihat sebuah kondisi dan kita ingin melontarkan kritikan. Misalnya ke sebuah lembaga atau pemerintah. Dengan menulisnya di blog, kita bisa membagikannya ke berbagai jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan sejenisnya. Menulis kritik dan saran melalui blog tentu lebih terkesan bertanggung jawab dan serius dibanding jejaring sosial apalagi ngedumel tak karuan. Ini zaman keterbukaan informasi, maka menyampaikan kritik dan saran pun sudah bisa dengan cara terbuka. Yang penting disampaikan dengan bahasa yang baik dan benar.
Catatan Harian
Fungsi inilah yang paling banyak ditemukan pada blog-blog pribadi terutama blog kaum perempuan. Perempuan itu tipe makhluk yang 'nguneg-nguneg' dimana ketika uneg-unegnya tidak dikeluarkan maka bisa jadi bisulan :-D Maka solusi cerdasnya adalah dengan menuliskannya di sebuah catatan semacam Diary. Nah blog ini adalah Diary Digital yang sangat digemari oleh kaum perempuan.Â