Di suatu malam yang hening ada percakapan antara Bapak dan anak perempuannya. Mereka membicarakan tentang pacar si anak yang tak kunjung melamarnya.
"Kapan pacarmu itu akan melamar?" tanya sang Bapak.
"Tunggu saja pak, Bapak kan tahu dia masih di luar kota." Jawab si anak.
Sang Bapak yang mendengar jawaban si anak mulai bertanya kembali
"Memangnya kamu tak bosan menunggu? Sudah sana cari yang lain saja."
perintah sang Bapak.
"Bapak bagaimana sih, anaknya mau setia kok malah disuruh selingkuh. Memangnya Bapak mau punya anak tukang selingkuh?" protes si anak.
"Mending Bapak punya anak tukang selingkuh daripada punya anak yang bodoh." kata sang Bapak dengan tenangnya. "Bisa-bisanya kamu menunggu lamaran orang yang sudah enam tahun hilang tanpa kabar. Ya sudah sana tunggu, tunggu saja sampai kamu dapat kabar bahwa calonmu justru punya keluarga sendiri.
Si anak tecengang mendengar jawaban sang Bapak dan tak menampik apa yang dikatakan sang Bapak ada benarnya juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H