Kita sudah banyak melewati waktu hanya untuk mengkhawatirkan keadaan di masa depan. kita sudah banyak melewati malam hanya untuk memanjakan ketakutan yang akan ketidakpastian di masa depan. Pikiran kita selalu terjebak dalam ruang penuh kekhawatiran. kita mulai mempertanyakn tentang kehidupan yang semakin penuh dengan kegelapan. Kita selalu mempertanyakan adakah seseorang yang bisa kita miliki di masa depan. kita mulai mempertanyakan apakah kita akan sukses dimasa depan, dengan pertanyaan - pertanyaan lain yang membuat kita semakin terjebak dalam ketakutan yang begitu menyiksa hingga meninggalkan luka yang begitu dalam .Â
Menjadi manusia yang di tuntut oleh keadaan untuk terus tumbuh menjadi dewasa membuat kita harus siap memikul tanggung jawab yang begitu semakin terasa berat ketika menjadi dewasa. kita dituntut untuk siap menerima kegagalan demi kegagalan, karena semakin dewasa kita banyak ujian hidup yang datang tanpa kita bisa di perkirakan. Â Â
Sebagai manusia yang terus tumbuh menjadi dewasa, mungkin kita juga akan banyak melewati banyak waktu yang dihabiskan untuk overthinking , banyak memikirkan kejadian-kajadian yang belum pasti akan terjadi. Banyak ketakutan akan hasil perjuangan yang tidak akan sesuai dengan ekspetasi. Banyak katakutan jika kita tidak bisa menjadi seseorang yang bisa dibanggakan oleh siapapun termasuk diri sendiri.Â
Tidak semua hal buruk yang terjadi dihari ini atau dimasa lalu akan membuat dirimu hancur di hari-hari berikutnya, hal buruk yang pernah terjadi adalah sebuah perjalanan yang sejatinya kamu butuhkan untuk mengetahui titik kesalahan yang bisa diperbaiki di keesokan hari.Â
Sebagai makhluk Tuhan, hidup selalu ada di dalam jaminan Tuhan. Kita tidak perlu khawatir secara berlebihan akan masa depan yang mungkin kini terasa gelap. Selagi kita tetap mau konsisten untuk berusaha, berdoa dan ikhlas untuk menerima keadaan, Tuhan tidak akan menjadikan sia- sia usaha umat-nya. Mari belajar untuk memaknai bahwa tidak semua harapan akan bisa terwujud dalam waktu yang cepat. Sebab, Tuhan selalu lebih mengerti kapan waktu yang tepat untuk mewujudkan doa -doamu untuk menjadi kenyataan.Â
Cintailah takdir tuhan yang sekarang menjadi realitas semabari terus mengejar mimpi akan masa depan. sekalipun terkesan berjalan lambat, setidaknya kamu perlahan-lahan masih berjalan dari pada diam ditempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H