Pendidikan adalah fondasi utama untuk membangun bangsa yang maju dan beradab. Di Indonesia, banyak organisasi dan lembaga pendidikan yang berperan dalam mencetak generasi penerus bangsa, namun Muhammadiyah menonjol sebagai salah satu pionir dalam menghadirkan pendidikan yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan visi yang jauh ke depan, Muhammadiyah telah membawa pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada pemahaman agama, tetapi juga pada penguasaan ilmu pengetahuan modern yang relevan dengan perkembangan zaman. Sejak didirikan pada 18 November 1912, Muhammadiyah telah menempatkan pendidikan sebagai salah satu pilar utama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam perjalanannya, Muhammadiyah tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga mengembangkan pendidikan umum yang mengakomodasi berbagai bidang ilmu. Salah satu tonggak penting adalah berdirinya sekolah-sekolah Muhammadiyah yang menyediakan pendidikan untuk berbagai lapisan masyarakat, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Namun, yang membedakan Muhammadiyah dengan banyak organisasi lainnya adalah kemampuannya untuk mengadaptasi perkembangan zaman dengan cepat, terutama dalam memanfaatkan sains dan teknologi. Keberadaan universitas Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi contoh nyata bagaimana organisasi ini mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai agama. Perguruan tinggi Muhammadiyah, seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tidak hanya terkenal dengan kualitas pendidikan yang berbasis karakter, tetapi juga dengan program-program studi yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri. Â Apa yang membedakan pendidikan Muhammadiyah dengan banyak lembaga pendidikan lainnya adalah pendekatannya yang menggabungkan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai agama. Pendekatan ini dikenal dengan istilah "Islamic Science," yang berarti bahwa pendidikan sains dan teknologi tidak hanya disampaikan dalam konteks akademik, tetapi juga diharmonisasikan dengan ajaran Islam yang menekankan moralitas, etika, dan tanggung jawab sosial. Hal ini bertujuan agar para lulusan tidak hanya cerdas dalam bidang sains, tetapi juga memiliki integritas dan akhlak yang baik.
Muhammadiyah memandang bahwa perkembangan teknologi tidak harus bertentangan dengan nilai-nilai agama. Sebaliknya, teknologi dapat dijadikan alat untuk memperkuat dan memperbaiki kehidupan umat manusia, asalkan digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab. Dalam hal ini, Muhammadiyah telah memanfaatkan teknologi digital dalam pendidikan melalui platform e-learning, aplikasi mobile, dan metode pembelajaran online untuk menjangkau lebih banyak peserta didik di berbagai daerah, termasuk daerah terpencil. Di era globalisasi yang sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, penting bagi Indonesia untuk memiliki generasi yang melek sains dan teknologi. Muhammadiyah, dengan jaringan lembaga pendidikan yang luas, memainkan peran penting dalam meningkatkan literasi sains di kalangan masyarakat. Sebagai contoh, Muhammadiyah telah mendirikan berbagai institusi pendidikan yang mengutamakan pengajaran ilmu pengetahuan, teknologi, dan rekayasa (engineering) untuk memenuhi kebutuhan industri 4.0.
Selain itu, Muhammadiyah juga aktif dalam melakukan riset-riset berbasis sains dan teknologi yang bertujuan untuk memecahkan berbagai permasalahan bangsa. Salah satu bentuk konkret dari perhatian Muhammadiyah terhadap pengembangan ilmu pengetahuan adalah dengan adanya pusat-pusat riset di beberapa universitas Muhammadiyah yang fokus pada riset-riset terapan, seperti teknologi pertanian, energi terbarukan, dan teknologi informasi. Melalui riset-riset ini, Muhammadiyah berusaha menghadirkan solusi konkret bagi masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam dunia pendidikan, terutama di era digital. Transformasi digital membawa peluang sekaligus tantangan bagi dunia pendidikan, termasuk dalam hal akses, kualitas, dan relevansi kurikulum. Muhammadiyah, sebagai organisasi yang sudah terbiasa beradaptasi dengan perubahan zaman, telah memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan konsep pembelajaran blended learning, yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring, untuk mengakomodasi kebutuhan zaman.
Namun, tantangan terbesar yang masih dihadapi adalah bagaimana menjamin bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan tidak mengurangi nilai-nilai kemanusiaan dan moral yang seharusnya ditanamkan pada generasi muda. Muhammadiyah dengan pendekatan "Islamic Science" menawarkan solusi untuk menyeimbangkan antara kecanggihan teknologi dengan penguatan karakter dan etika. Dalam konteks ini, pendidikan Muhammadiyah tidak hanya bertujuan mencetak individu yang pintar secara akademis, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang moral dan tanggung jawab sosial.
Kesimpulan
Muhammadiyah telah membuktikan dirinya sebagai pionir pendidikan yang tidak hanya mengedepankan nilai-nilai agama, tetapi juga berperan aktif dalam perkembangan sains dan teknologi di Indonesia. Pendidikan Muhammadiyah mengajarkan bahwa kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dapat berjalan seiring dengan perkembangan akhlak dan moral, sehingga melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Dalam menghadapi tantangan zaman, peran Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan berbasis sains dan teknologi menjadi semakin relevan dan penting untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan beradab.
Dengan demikian, tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa Muhammadiyah adalah salah satu pionir dalam mewujudkan pendidikan yang berbasis sains dan teknologi, yang sekaligus mengedepankan nilai-nilai agama sebagai landasan moralnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H