Pengantar: Fenomena Gen Z dan Tantangan Kesehatan Mental
Generasi Z (lahir antara 1996--2012) sering disebut sebagai Generasi Internet karena tumbuh di era digital yang serba terhubung. Namun, kemajuan ini membawa tantangan besar, terutama dalam aspek kesehatan mental. Fenomena seperti Fear of Missing Out (FOMO) dan kesulitan mengelola emosi menjadi ciri khas dari dinamika generasi ini. Studi menunjukkan bahwa 59,1% Gen Z merasa memiliki masalah mental, lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya seperti Milenial (39,8%) atau Gen X (24,1%)
Penyebab: Mengapa Gen Z Rentan?
Pengaruh Media Sosial
Media sosial memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan Gen Z. Sementara platform ini menyediakan informasi tanpa batas, banyak konten di dalamnya memunculkan standar hidup yang tidak realistis. Hal ini memicu rasa rendah diri dan stres saat seseorang merasa tidak "cukup" dibandingkan dengan orang lain.Pandemi COVID-19
Pandemi memperburuk masalah mental pada Gen Z, menghambat perkembangan sosial dan emosional mereka. Keterbatasan interaksi fisik serta tekanan ekonomi dan akademis meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.Tekanan Sosial dan Eksistensial
Gen Z cenderung menghadapi tekanan besar untuk sukses secara akademis dan profesional di usia muda. Ditambah lagi, mereka sering kali merasa bingung akan identitas diri karena paparan beragam perspektif di dunia maya.Kecenderungan Melakukan Self-Diagnosis
Generasi ini mudah mengakses informasi kesehatan mental, tetapi kadang menyalahgunakan informasi tersebut untuk self-diagnosis, yang justru memperburuk kondisi mental.
FOMO: Ketakutan Tertinggal yang Berlebihan
FOMO adalah rasa takut ketinggalan momen penting atau pengalaman sosial yang dialami orang lain. Di era digital, FOMO diperparah oleh highlight reel media sosial yang hanya menampilkan sisi terbaik dari kehidupan seseorang. Akibatnya, Gen Z sering merasa terisolasi dan berkompetisi untuk terlihat "lebih bahagia".
Dampak FOMO dan Masalah Mental
- Depresi dan Kecemasan: Tekanan untuk selalu terlihat "bahagia" dan sukses membuat Gen Z rentan terhadap perasaan tidak puas.
- Ketergantungan pada Teknologi: Media sosial yang dimanfaatkan berlebihan justru menjadi jebakan yang meningkatkan rasa cemas dan isolasi.