Mohon tunggu...
Noviarizkir
Noviarizkir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa:))

just a ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 2024 Posko 122 Adakan Sosialisasi dan Demontrasi Kreasi Makanan Pendamping Sehat dalam Upaya Penanggulangan Stunting

31 Agustus 2024   16:35 Diperbarui: 31 Agustus 2024   16:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting merupakan masalah bersama, bahkan masalah yang dihadapi secara nasional di Indonesia. Tidak berbeda jauh dengan desa lain, Desa Wringinagung Kecamatan Jombang juga menghadapi hal serupa, dimana terdapat cukup banyak anak terduga stunting yang tercatat di data pemerintah setempat. Terdapat banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan angka stunting di Indonesia, hal ini pula yang menjadi alasan Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 2024 Posko 122 merancang beberapa rangkaian acara yang diharapkan dapat menjawab masalah nasional, yaitu stunting. Salah satu diantaranya adalah “Sosialisasi dan Demonstrasi Kreasi Makanan Pendamping Sehat”.

“Sosialisasi dan Demonstrasi Kreasi Makanan Pendamping Sehat”, dilaksanakan pada minggu ke-3 dan ke-5. Dimana pada minggu ke-3 mahasiswa melakukan sosialisasi kreasi makanan pendamping sehat yang bersinergi dengan kader pos-pos posyandu yang berada di Desa Wringinagung. Mahasiswa memberikan selembaran berupa brosur yang berisi beberapa contoh olahan makanan pendamping sehat, selain itu mahasiswa juga menjelaskan secara personal tentang kandungan serta manfaat yang terdapat di dalam olahan tersebut kepada orang tua balita. Mahasiswa menjadikan tahu sebagai salah satu bahan utama dari menu pendamping makanan sehat karena tahu merupakan salah satu komoditas yang dihasilkan desa secara mandiri, terdapat pabrik penghasil tahu yang dapat dijadikan produsen dalam pembuatan olahan tersebut.

Mahasiswa bersama Kader Posyandu /dokpri
Mahasiswa bersama Kader Posyandu /dokpri

Demontrasi kreasi makanan pendamping sehat dilaksanakan pada minggu ke-5. Pada minggu ini mahasiswa membuat sebuah video interaktif yang berisikan cara mengelola daun kelor dan jagung menjadi puding yang lebih kreatif dan dapat diterima oleh anak. Daun kelor dipilih sebagai bahan pembuat puding karena sangat dengan mudah didapatkan di desa, selain itu daun kelor mengandung banyak vitamin dan mineral, termasuk vit C yang tujuh kali lebih banyak daripada jeruk, kalsium yang empat kali lebih banyak daripada susu, protein nabati, vit B6, vit B2, Vit A, zat besi, magnesium, potasium, flavonoid, dan polifenol.

Kandungan-kandungan ini memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, seperti mencegah penyakit kronis, mencegah serangan jantung, mempercepat penyembuhan luka, menurunkan risiko stroke, melindungi tubuh dari racun arsenik, memerangi infeksi karena kelor memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antimikroba yang dapat membantu memerangi infeksi yang disebabkan oleh Salmonella, Rhizopus, dan E. Coli dan mengobati gangguan lambung. Sedangkan jagung dipilih karena jagung merupakan komoditas yang dihasilkan oleh desa, selain itu jagung mengandung banyak nutrisi termasuk karbohidrat, protein, mineral (magnesium, zat besi, fosfor, kalium, kalsium, mangan, seng, dan tembaga), vitamin (B, E, dan C), antioksidan dan karotenoid serta serat.

Hasil dari pembuatan puding diberikan langsung pada anak yang mengaji di musholla sekitar posko, ditambah dengan pemberian sedikit motivasi dan dorongan makan-makan sehat. Selain bersinergi dengan kader posyandu dan orangtua, kegiatan ini juga melibatkan guru mengaji sekitar sehingga cakupan dan jangkauan kegiatan ini semakin luas. Sehingga banyak pula yang dapat diedukasi dari kegiatan ini.

Rizki Novia Rhomadanti selaku ketua KKN kolaboratif #3 kelompok 122, mengatakan bahwa adanya sosialisasi dan demontrasi ini merupakan salah satu program kerja wajib yang harus dilakukan, bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta kreatifitas orangtua dalam menyediakan asupan sehat bagi anak. Dengan adanya sosialisasi dan demontrasi kreasi menu makanan sehat diharapkan masyarakat Desa Wringinagung dapat memahami anak yang kekurangan gizi atau stunting dan memotivasi agar dapat menjaga pola makanan sehat serta dapat menanggulangi dan mencegah stunting yang diwaspadai bersama hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun