Saat ini Tanah Air Indonesia masih digemparkan dengan virus covid-19 yang awalnya muncul dari Wuhan Cina. Masyarakat Indonesia yang positif covid-19 pun sudah tercatat sangat banyak sekali dan bisa setiap waktu bertambah terkena covid-19. Hal ini menjadi sorotan terpenting bagi pemerintah, karena dapat berdampak bagi seluruh masyarakatnya.
Pemerintah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan pembatasan sosial dan tetap beraktivitas dirumah saja. Tetapi himbauan tersebut masih banyak disepelekan oleh beberapa masyarakat yang mungkin membutuhkan pendapatan setiap harinya guna menyambung hidup dalam kehidupan berkeluarga.
Tindakan pemerintah untuk menghimbau masyarakatnya tetap dirumah saja berulang-ulang kali dilakukan supaya dapat mengurangi rantai penyebaran covid-19. Masyarakat juga diminta untuk melakukan semua kegiatan dikerjakan dirumah mulai dari belajar dirumah, bekerja dirumah atau dapat disebut work from home (WFH), aktifitas dirumah dan lainnya.
Pemerintah DKI Jakarta resmi memberlakukan adanya kegiatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa Pemprov DKI lebih memilih istilah PSBB masa transisi dibandingkan new normal.
Perubahan yang dapat disebut dengan new normal tetap menjadi hambatan bagi seluruh masyarakat yang menjalani kehidupan entah bekerja, belajar daring maupun aktifitas lainnya. Disebutkan sebagai hambatan karna guna mengurangi jumlah penyebaran rantai penularan virus yang semakin hari semakin bertambah kasus positif covid-19 ini.
Banyak dari masyarakat yang masih tidak peduli adanya pembatasan sosial tersebut. Walaupun masa transisi PSBB, masih banyak warga yang kurang perduli dengan lingkungan sekitar tanpa memperhatikan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Anjuran yang disarankan disaat keluar rumah seharusnya menggunakan masker dan membawa hand sanitizer. Tetapi masih banyak yang acuh tentang protokol tersebut.
Disaat adanya masa transisi PSBB pelajar juga terkena dampak agar mendapatkan ilmu dan belajar daring di rumah, guna mengurangi persebaran virus covid-19 yang sangat begitu cepat memasuki tubuh manusia yang sedang kurang sehat. Membuat pelajar menjadi kurang mendapat pengetahuan lebih hanya karna tidak tatap muka langsung dengan guru maupun dosen.
Belajar daring di rumah memudahkan pelajar untuk cepat mengakses berbagai materi yang diberikan kepada guru atau dosen masing-masing. Diluar dari itu terdapat minusnya dari belajar daring seperti kurangnya fasilitas belajar, tidak adanya koneksi sehingga membuat pelajar menjadi malas untuk melakukan kegiatan belajar daring.
Dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi dengan memakai protokol kesehatan, diharapkan dapat mengurangi jumlah pasien positif covid-19 Â dan menghindari adanya kerumunan antar warga. Apapun yang di lakukan pemerintah adalah untuk kebaikan masyarakatnya, untuk itu, hal tersebut harus di pahami dan di terapkan dalam kehidupan masyarakat.
Upaya pemerintah dalam menangani kasus covid-19, memang dapat di nilai merugikan bagi banyak orang. Tetapi tindakan tersebut di lakukan guna untuk segera menghilangkan virus covid-19 yang memang sudah membuat banyak orang panik, bahkan takut akan terkena virus tersebut. Apapun tindakan pemerintah semoga dapat diikuti dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Â