Mohon tunggu...
Novia Ramadani
Novia Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa s1

"Setiap kalimat yang kamu tulis adalah langkah menuju impianmu."

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belanja Online yang Gila-gilaan

15 Oktober 2024   20:00 Diperbarui: 15 Oktober 2024   20:14 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Belanja Online yang Gila-Gilaan: Tren, Tantangan, dan Tips Supaya Kantong Nggak Jebol!

Dalam era digital seperti sekarang, belanja online menjadi aktivitas yang sangat populer, bahkan bisa dibilang sudah jadi gaya hidup. Dengan satu klik, kita bisa membeli apa saja, mulai dari pakaian, makanan, elektronik, hingga barang-barang tak terduga yang mungkin sebelumnya tak pernah terpikirkan. Namun, di balik kemudahannya, belanja online juga memiliki sisi "gila-gilaan" yang bikin kita harus ekstra waspada!

Tren Belanja Online yang Gila-Gilaan
1. Diskon dan Flash Sale yang Menggiurkan  
   Banyak platform e-commerce berlomba-lomba menarik perhatian pembeli dengan berbagai promo besar-besaran. Flash sale, midnight sale, hingga diskon 90% sering kali membuat kita kalap. Ketika sudah masuk keranjang belanja, rasanya semua barang wajib dibeli, padahal bisa jadi kita tak benar-benar butuh.
   
2. FOMO (Fear of Missing Out)  
   Berkat media sosial dan strategi pemasaran, banyak orang merasa "takut ketinggalan" ketika ada tren baru atau produk limited edition. Bahkan, kadang kita bisa membeli sesuatu hanya karena melihat orang lain memamerkan barang tersebut di timeline atau story.

3. Kemudahan Pembayaran  
   Paylater, cicilan tanpa kartu kredit, hingga pembayaran instan membuat kita semakin mudah berbelanja tanpa perlu berpikir dua kali. Ini seperti pedang bermata dua: di satu sisi memudahkan, di sisi lain bisa membuat kita belanja di luar batas kemampuan.

4. Algoritma yang Mengerti Selera
   E-commerce menggunakan algoritma cerdas yang bisa menganalisis kebiasaan belanja kita. Akibatnya, kita sering "tergoda" barang-barang yang muncul di rekomendasi karena memang pas banget dengan keinginan kita. Tahu-tahu, tanpa disadari, sudah klik "Beli Sekarang".

Tantangan dan Risiko Belanja Online
1. Penipuan dan Barang Tak Sesuai  
   Belanja online selalu memiliki risiko mendapatkan barang yang tak sesuai ekspektasi. Foto yang terlihat mewah dan elegan kadang tidak sesuai dengan barang yang tiba di rumah. Belum lagi, banyak kasus penipuan yang membuat pembeli kehilangan uang tanpa menerima barang.

2. Kecanduan Belanja  
   Belanja online bisa jadi candu. Tidak sedikit orang yang menjadikan belanja sebagai pelarian dari stres atau bahkan merasa puas hanya dengan "scrolling" barang-barang meski tidak membutuhkannya.

3. Over Budget dan Hutang Paylater
   Banyak orang yang akhirnya kewalahan membayar tagihan karena penggunaan paylater atau cicilan yang tidak terkendali. Awalnya terlihat ringan, namun jika tidak diatur dengan bijak, bisa menjerumuskan ke dalam hutang yang terus bertambah.

Tips Agar Tetap Bijak Saat Belanja Online
1. Buat Daftar Kebutuhan
   Sebelum membuka aplikasi belanja, pastikan kamu sudah tahu apa yang benar-benar dibutuhkan. Ini akan mengurangi risiko belanja impulsif karena tergoda diskon.

2. Tetapkan Anggaran Bulanan
   Jangan lupa untuk selalu mengalokasikan dana khusus untuk belanja online setiap bulannya. Jika anggaran habis, tahan keinginan untuk berbelanja hingga bulan berikutnya.

3. Bandingkan Harga
   Jangan tergesa-gesa membeli barang. Luangkan waktu untuk membandingkan harga di beberapa platform atau toko online, dan cek apakah barang yang kamu inginkan tersedia dengan harga lebih murah di tempat lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun