Mohon tunggu...
Novia Rahma Fadhila
Novia Rahma Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dilema Demokrasi: Antara Kekuasaan atau Kepentingan Rakyat

20 Maret 2023   07:22 Diperbarui: 21 Maret 2023   08:18 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi demokrasi. (SHUTTERSTOCK)

Indonesia adalah sebuah negara demokratis yang mengalami perkembangan signifikan dalam praktik demokrasi sejak reformasi tahun 1998. Namun, dalam praktiknya, Indonesia masih menghadapi dilema antara kekuasaan dan kepentingan rakyat. Salah satu dilema terbesar dalam demokrasi adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara kekuasaan dan kepentingan rakyat. Di satu sisi, pemerintah yang dipilih secara demokratis harus memiliki kekuasaan yang cukup untuk mengambil keputusan yang efektif dan memimpin negara dengan baik. Namun, di sisi lain, kekuasaan yang terlalu besar dapat digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, bukan untuk kepentingan rakyat secara keseluruhan.

Demokrasi merupakan sebuah sistem pemerintahan yang didasarkan pada prinsip kekuasaan rakyat. Artinya, keputusan-keputusan yang diambil dalam sebuah negara demokratis harus mewakili kepentingan rakyat secara keseluruhan. Namun, dalam kenyataannya, terdapat dilema antara kekuasaan dan kepentingan rakyat dalam sistem demokrasi. Di satu sisi, kekuasaan merupakan faktor penting dalam sistem demokrasi. Kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin dan pemerintah harus cukup kuat untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil dapat diimplementasikan dengan efektif. Namun, kekuasaan yang berlebihan juga dapat mengarah pada penyalahgunaan dan korupsi, yang pada akhirnya akan merugikan rakyat. Oleh karena itu, diperlukan perubahan sistem politik yang lebih transparan dan akuntabel untuk mengatasi dilema ini.

Di sisi lain, kepentingan rakyat merupakan prinsip yang sangat penting dalam sistem demokrasi. Kebijakan-kebijakan yang diambil harus mewakili kepentingan dan aspirasi rakyat secara keseluruhan. Namun, dalam beberapa kasus, kepentingan individu atau kelompok tertentu dapat mengambil alih kepentingan rakyat secara keseluruhan. Hal ini dapat terjadi ketika individu atau kelompok tersebut memiliki kekuasaan atau pengaruh yang cukup besar dalam pemerintahan.

Untuk itu, sebagai dasar negara, Pancasila memiliki kaitan yang erat dengan upaya untuk mencapai keseimbangan antara kekuasaan dan kepentingan rakyat dalam sistem demokrasi Indonesia. Pancasila menegaskan prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan kepastian hukum. Prinsip-prinsip ini menunjukkan pentingnya kepentingan rakyat dalam sistem politik Indonesia. Dalam prakteknya, hal ini bermakna bahwa para pemimpin harus memperhatikan kepentingan rakyat dan memutuskan kebijakan yang terbaik bagi kepentingan rakyat secara keseluruhan dengan memegang prinsip-prinsip Pancasila.

Selain itu, Pancasila juga menegaskan bahwa kekuasaan harus digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab untuk kemaslahatan bersama. Oleh karena itu, kekuasaan harus dipertahankan dalam batas yang tepat dan tidak boleh disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dengan demikian, prinsip-prinsip Pancasila dapat membantu dalam upaya untuk mencari keseimbangan antara kekuasaan dan kepentingan rakyat dalam sistem demokrasi Indonesia. Namun, untuk mewujudkan prinsip-prinsip Pancasila dalam praktiknya, diperlukan upaya konkret dan kesadaran yang tinggi dari semua pihak.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui sistem pengawasan dan keseimbangan kekuasaan, di mana kekuasaan dibagi di antara berbagai institusi pemerintah dan masyarakat sipil. Selain itu, partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan juga sangat penting dalam memastikan bahwa kepentingan rakyat dipertimbangkan dalam setiap kebijakan yang diambil. Partisipasi publik dapat dilakukan melalui berbagai mekanisme seperti pemilihan umum, konsultasi publik, dan akses informasi yang terbuka. Reformasi birokrasi juga perlu dilakukan untuk mengurangi praktik korupsi dan nepotisme di pemerintahan.

Selain itu, juga diperlukan peningkatan kualitas pendidikan politik di Indonesia. Dengan pendidikan politik yang baik, rakyat dapat lebih memahami prinsip-prinsip demokrasi dan hak-hak mereka sebagai warga negara. Hal ini dapat mendorong partisipasi politik yang lebih aktif dan membantu mengatasi dilema demokrasi antara kekuasaan dan kepentingan rakyat.

Kesimpulannya, demokrasi harus selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Namun, dalam menghadapi dilema antara kekuasaan dan kepentingan rakyat, Indonesia harus mencari keseimbangan yang tepat antara kedua hal tersebut dengan memegang prinsip-prinsip Pancasila. Hal ini dapat dicapai melalui sistem pengawasan dan keseimbangan kekuasaan, partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan, reformasi birokrasi, serta peningkatan kualitas pendidikan politik. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta sistem politik yang lebih demokratis dan adil bagi kepentingan rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun