Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Makna Mendalam dari "Don't Judge A Book By It's Cover," Stop Ngurusin Hidup Orang!

3 Desember 2024   07:56 Diperbarui: 3 Desember 2024   11:24 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampul buku (sumber : pexels.com)

Setiap orang memiliki standar kebahagiaannya masing-masing. Pada sebagian orang merasa bahwa bahagia itu sederhana. Ada kok, orang yang merasa sudah bahagia ketika ia dapat menikmati secangkir kopi hangat dan rokok. Baginya, hidup ini simpel dan ngga banyak drama.

Secara deskriptif, kalimat "Jangan menilai buku dari sampulnya" adalah sebuah ungkapan yang berarti bahwa seseorang tidak boleh membuat asumsi tentang seseorang, atau sesuatu berdasarkan penampilannya. Ini adalah pengingat bahwa penampilan bisa menipu dan bahwa nilai sebenarnya terletak di dalam.

Penampilan di sini tak selalu berarti dipandang dari segi fisik seseorang, melainkan dapat dipandang juga dari segi perilaku dan kebiasaan yang melekat pada seseorang.

Memang benar, yang namanya berpendapat tentu boleh-boleh saja. Semua orang punya hak yang sama untuk berpendapat tentang sesuatu yang dipandangnya, tak terkecuali perihal perilaku orang lain. Saya boleh saja berpendapat tentang kamu, dan kamu boleh juga berpendapat tentang saya.

Tapi, meski kamu berhak berpendapat, kamu tidak berhak menarik kesimpulan hanya dari satu sudut pandang yang sesaat. Kamu pun tidak pantas untuk menghakimi hidup orang lain.

Karena kamu tak pernah tahu berapa banyak hal yang telah dilaluinya selama perjalanan hidupnya. Kamu juga tidak pernah tahu isi hatinya. Bisa jadi, orang yang kelakuannya lebih buruk dari kamu justru memiliki hati yang seribu kali lebih tulus dibanding kamu.

Siapa tahu, amalan dan ibadah orang yang kamu anggap buruk itu jauh lebih baik dan mulia di sisi Tuhan.

Mereka yang kerap memandang orang lain dengan pandangan miring dan seenaknya menilai orang lain berdasarkan perspektifnya sendiri, biasanya merasa bahwa dirinya jauh lebih baik dari orang yang dinilainya.

Dan pada akhirnya, mereka akan berpura-pura merendah diri dengan mengatakan, "Ini pendapat saya lho, bukan berarti saya lebih baik dari dia."

Halo..! Kalau memang benar merasa tidak lebih baik dari orang yang kamu nilai tadi, sebaiknya lebih banyak berkaca dan koreksi diri. Dan jangan lupa, mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun