Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buaian Desember

2 Desember 2024   10:19 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:53 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pexels.com 

Di antara perih hujan, ku bantu kau merangkai sayap patahmu
Rela ku jadi sandaran atas sejuta resahmu
Ku beri penawar bagi sakitmu yang diciptakan olehnya dulu
Katamu, aku juga tak baik-baik saja
Sadarkan akan dua sakit ini yang melebur satu
Namun kau memilih jadi pengkhianat

Lima belas tahun lalu, di bawah langit Desember
Kau terbang kian jauh dengan sayap kokohmu yang ku rangkai kemarin
Setiap kali Desember datang, ku menjelma jadi siluman
Korneaku pecah tak sanggup membendung tangis darah
Tulang rusukku patah tak kuat lagi menampung rindu yang berjejal

Sesalku menggunung, tak semestinya ku bantu kau merangkai sayap itu
Ku biarkan saja kau terkapar dalam pelukan paling romantis yang ku punya
Mengajarkanmu bahasa kalbu yang nyata
Semua ingatan itu memporak-porandakan jiwa
Kini sungguh ku telah sampai di titik tanpa koma
Kau sudah masuk dalam album masa lalu
Akan ku hapus kelak buaian Desember itu

Bogor, 2 Desember 2024

Baca juga: Mencintai Pengecut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Bukan Cenayang

Baca juga: Rasakan Diam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun