Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Munajat Perawan Tua

17 November 2024   09:23 Diperbarui: 17 November 2024   09:24 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita itu terbangun di sepertiga malamnya
Melodi keheningan menyadarkan, dirinya bukan lagi gadis remaja
Keceriaan di masa itu telah memudar
Seiring cobaan menerpa silih berganti
Namun tak pernah sekalipun ia pungkiri, akan segala karunia-Nya
Hidup yang selalu diliputi keberuntungan
Tak hanya satu dua orang peduli padanya, sayangi dirinya, memberi bahagia
Meski ada kalanya air mata terasa menyesakkan
Dan suatu ketika ia bertanya pada Sang Khalik
"Serakahkah aku, jika masih saja meminta agar ia mencintaiku?"
Wanita itu menderita, menduga dirinya serakah, merasa ia tak beruntung perihal cinta
Padahal munajatnya sungguh sederhana
Ia hanya ingin merasakan dicinta, oleh seorang anak Adam yang telah lama dicintanya

Bogor, 17 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Perawan Kesiangan

Baca juga: Drama Sabtu Pagi

Baca juga: Kabut Renjana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun