Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Drama Sabtu Pagi

15 November 2024   13:57 Diperbarui: 15 November 2024   14:08 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku mau pensiun!" ucapku datar pagi ini, kepada ibu dan kedua adikku di meja makan.

Sekejap hening menyeruak, tak terdengar lagi dentingan sendok garpu yang beradu dengan piring. Semua tertegun saling pandang, hingga akhirnya pandangan itu kompak mengarah padaku yang masih berdiri di ujung tangga bawah dengan piyama biru ku.

"Pensiun?" tanya ibuku sembari mengernyitkan dahinya.

Baca juga: Mencintai Pengecut

Tanpa menjawab, aku melangkah mendekati meja makan dan menjatuhkan tubuhku di kursi samping ibu.

Ku hela nafas sebelum meraih secangkir kopi hitam panas yang sudah tersedia di depan mata. Mereka melanjutkan sarapannya, membiarkanku terhanyut sejenak menikmati kopiku.

"Aku serius, aku mau pensiun." lanjutku setelah meletakkan kembali cangkirku ke atas meja.

"Mbak Ema mau resign?" tanya Alia, adik pertamaku yang tinggal dua bulan lagi akan menikah.

"Bukan! Bukan cuma resign, tapi juga pensiun. Artinya, aku ngga akan kerja di mana-mana lagi."

"Lho terus, kamu mau apa Em?" serobot ibuku, yang seolah tak terima mendengar ucapanku tadi.

Ku hela nafas panjang sebelum menjawabnya, "Tahun ini umurku sudah empat puluh lima, Bu. Hendra mau menikahiku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun