Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Isu Lingkungan Kurang Populer, Pilkada Hijau Nanti Dulu

24 Oktober 2024   19:12 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:24 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : detik.com

Tinggal satu bulan lagi, gelaran Pilkada akan dilaksanakan. Pada tanggal 27 November 2024 nanti, pemungutan suara akan dilaksanakan serentak untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur (provinsi), Bupati dan Wakil Bupati (kabupaten) serta Walikota dan Wakil Walikota (kota).

Kandidat untuk tiap pasangan calon (paslon) kepala daerah nanti, juga telah mendapatkan nomor urut berdasarkan hasil pengundian yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum daerah setempat.

Di kota Bogor sendiri, tercatat ada 5 pasangan calon yang akan berkompetisi dalam memperebutkan kursi Walikota dan Wakil Walikota. Masing-masing paslon tentunya sudah siap dan yakin dengan visi dan misi yang gencar dikampanyekan.

Dari kelima paslon tersebut, salah satunya adalah pasangan dr. Raendi Rayendra dan Eka Maulana, yang memiliki visi "Kota Sains Kreatif Berkelanjutan" dengan tidak mengabaikan visi Kota Bogor periode pemerintahan 2019--2024 yang memiliki visi "Ini Kita, Kota Berbudaya Kreatif"

Sementara, terdapat 12 poin utama yang menjadi misi paslon ini. Yang salah satunya ialah mengangkat isu lingkungan. Dalam daftar misi yang dipaparkannya, poin nomor tiga berbunyi "Mewujudkan lingkungan yang Bersih, Hijau, Sehat dan Lestari."

Lalu, apakah poin ini dianggap penting oleh masyarakat atau calon pemilih? Jika isu lingkungan dapat menarik minat masyarakat untuk memilih salah satu paslon, lantas mengapa banyak paslon kepala daerah yang belum menjadikan isu ini sebagai gagasan utama mereka?

Menggali lebih jauh, terdapat beberapa kemungkinan yang menjadi alasannya, yaitu :

1. Fokus pada ekonomi dan infrastruktur
Banyak paslon kepala daerah yang memprioritaskan hal-hal mendesak, seperti ketersediaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan infrastruktur. Sederet masalah ini dianggap lebih menarik bagi pemilih karena dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat.

2. Kurang pemahaman dan kesadaran
Isu lingkungan sering dianggap kurang penting, sehingga tidak semua paslon bahkan masyarakatnya sendiri menyadari seberapa pentingnya isu ini. Masyarakat kurang memahami akan dampak perubahan iklim yang belum dirasakan sepenuhnya.

3. Pengaruh kepentingan ekonomi
Mungkin ada banyak paslon yang harus menghadapi tekanan dari industri yang bertolak belakang dengan agenda lingkungan, salah satu contohnya ialah industri di bidang pertambangan. Maka, mengangkat isu lingkungan dinilai dapat merugikan sektor ini.

4. Isu lingkungan dianggap kurang populer
Masih banyak paslon yang beranggapan bahwa mengangkat isu lingkungan, tampak kurang populer untuk menarik minat masyarakat, sehingga kemungkinannya minim suara pemilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun