Mengapa penyesalan selalu datang di akhir? Biasanya orang-orang akan menjawab, "Kalau di awal namanya pendaftaran, bukan penyesalan."
Tapi faktanya, bukan itu jawaban yang benar. Jawabannya ialah karena seseorang baru menyadari kesalahan atau kehilangan yang telah terjadi setelah peristiwa itu berakhir.
Dalam KBBI, menyesal merupakan bentuk kata kerja yang berarti merasa tidak senang atau tidak bahagia (susah, kecewa) karena (telah melakukan) sesuatu yang kurang baik (dosa, kesalahan, dsb).
Rasa menyesal atau dapat dikatakan juga sebagai penyesalan, didefinisikan sebagai keadaan pikiran atau emosional negatif yang melanda diri sendiri. Penyesalan terjadi karena kita merasa segala sesuatunya bisa lebih baik, jika saja kita melakukan sesuatu yang berbeda di masa lalu.
Perasaan dan sikap menyesal kerap dikaitkan dengan hal negatif, sebab penyesalan pasti datang diiringi dengan rasa bersalah yang cukup besar, sehingga dapat membuat orang yang mengalaminya merasa tidak tenang dan tertekan.
Tertekan oleh rasa bersalah yang berkepanjangan, tentu bukanlah hal yang baik. Untuk itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk berhenti dari rasa menyesal, yaitu di antaranya :
1. Belajar memaafkan diri sendiri
2. Sibukkan diri agar pikiran tak lagi terfokus pada hal yang disesali
3. Menerima kenyataan, jalani yang ada sekarang dengan berusaha menjadi lebih baik
4. Lebih banyak mensyukuri nikmat hidup
Memang tampak mudah jika sekedar membaca tulisan ini. Mungkin kamu akan berpikir bahwa hal ini terasa cukup sulit untuk dipraktikkan. Sebab rasa menyesal memang sangat sulit dihindari, ia akan terus menghantui pikiran dan mengganggu ketenangan hatimu.
Meski faktanya, penyesalan dapat mengingatkan kita untuk berpikir dan bertindak lebih hati-hati, agar tidak membuat kesalahan serupa di kemudian hari. Pastinya, penyesalan juga dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga.
Dan yang tak kalah penting untuk kita ketahui, bahwa datangnya sebuah penyesalan masih dapat dicegah melalui beberapa cara berikut :