Pagi menjelang siang hari itu, Desy yang sedang bersantai di depan TV dihampiri oleh eyangnya. Beliau mengajak Desy untuk ikut dengannya menghadiri acara arisan para istri pensiunan angkatan udara.
Setelah berpikir sekian detik, akhirnya wanita yang masih melajang di usia 34 tahun itu mengiyakan ajakan sang eyang putri. Lantas sore itu juga keduanya berangkat ke lokasi arisannya diadakan.
Sampai di sana, terlihat baru beberapa orang saja yang datang. Eyang dan Desy lantas menyapa Bu Ambar sebagai nyonya rumah. Mereka pun berbincang sambil duduk di kursi-kursi tamu yang telah disediakan.
Tak lama kemudian, Desy memohon izin untuk ke kamar kecil. Lantas dari tempatnya, Bu Ambar menunjukkan pada Desy arah menuju kamar kecil.
Dengan sedikit menunduk, Desy berjalan melintasi pintu selasar samping rumah itu. Namun, tak disangka ia harus bertabrakan dengan seorang lelaki yang tampak masih sebaya dengannya.
"Aduh! Gimana sih??!" gerutu Desy yang belum juga mendongakkan wajahnya.
"Lho, Mbaknya yang nabrak saya. Kok jadi galakan situ?!"
Desy mendongakkan kepala, dalam sekejap kedua matanya terbuka lebar. "Oh.. elo! Pantesan aja kurang ajar sama perempuan."
"Eh, eh.. Berisik lo! Ngapain lo di rumah gue?"
"Ini rumah lo? Jangan bilang kalau lo anaknya Bu Ambar!"
"Iya emang gue anaknya. Lo ikut arisan Des?"