Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Dikejar Bola Mas Damar

24 April 2024   14:26 Diperbarui: 24 April 2024   14:28 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laras namanya, si manis berambut panjang yang masih kelas 2 SMA. Dia sekolah di Percik alias Perguruan Cikini, sekolah mentereng tempat anak-anak borju.

Di antara teman-temannya, Laras lah yang paling miskin. Tapi dirinya terkenal belagu. "Sudah miskin, belagu pula" begitu kata teman-temannya.

Tapi teman-temannya maklum, karena Laras memang punya otak cerdas. Bahkan lebih cerdas dibanding teman-temannya yang borjuis itu. Lagi pula, sebenarnya Laras sadar bahwa dirinya tergolong siswi tidak mampu. Kalau bukan karena dekat dari rumah, ia juga tidak mau bersekolah di sini.

"Biarpun miskin ngga ada salahnya gue belagu, biar ngga gampang ditindas." pikirnya.

Berkat kecerdasan dan kebaikan hatinya, maka Tuhan memudahkan jalannya untuk berhasil meraih beasiswa hingga lulus SMA.

Hari ini sudah masa class meeting, Laras dan teman-teman sekelasnya sedang duduk di tribun penonton. Mereka menyaksikan pertandingan futsal antara tim kelas mereka melawan tim kakak kelas.

Laras bersedekap dada, dengan tampang sinisnya ia terus memandang ke arah Damar di tengah sana. Bersamaan dengan riuh suara para siswi yang menggemakan nama Damar di seantero lapangan indoor itu.

"Dih, sok ganteng banget sih! Baru bisa maen bola aja belagu banget. Nih cewek-cewek ngapain sih, pada jagoin dia?! Makin gede kepala aja tuh orang!" ujar Laras dalam benaknya.

Pertandingan usai, dimenangkan oleh tim kakak kelas dimana Damar lah yang paling banyak mencetak gol. Laras dengan wajah eneknya, ngeloyor saja hendak menuju ke kantin.

"WATI...!!! Woy, Wati....!!!" Damar berlari mengejar gadis impiannya dan berhenti di depan gadis itu. "Gue menang! Gue bisa ngalahin cowok-cowok sekelas lo."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun