Steven, si bungsu dari keluarga terpandang di kotanya. Ketika berusia lima tahun ia pernah mengalami kecelakaan bersama eyangnya. Dan sejak itu, ia mengalami kebutaan.
Kondisi inilah yang membuat kedua orang tua Steven selalu memberi penjagaan lebih dibanding kedua kakak perempuannya. Steven harus selalu didampingi saat ia harus bepergian.
Adalah Pak Emon, supir yang setia mendampingi Steven ke manapun ia pergi, terutama di saat sang ibu sedang tak dapat menemani.
Bertahun-tahun Pak Emon mengantarnya bepergian termasuk ke sekolah, Pak Emon sering memutar lantunan ayat suci Al Qur'an dan lagu-lagu religi sepanjang perjalanan mereka ke manapun di dalam mobil.
Bukannya tidak menghargai sang majikan yang non muslim, atau karena Steven masih anak-anak. Sebelum melakukan hal itu, tentu saja Pak Emon sudah meminta izin kepada kedua orang tua Steven.
Mereka pun mempersilahkan saja, selama hal itu dapat membuat Pak Emon merasa betah bekerja dengan mereka.
Tapi tanpa pernah diduga siapapun, kebiasaan baik yang dilakukan Pak Emon selama bertahun-tahun ini, sampai membuat Steven dapat menghafal beberapa surat dalam Al Qur'an.
Meski tak dapat melihat, tentu Steven dapat mendengar dengan baik. Bahkan pendengarannya bekerja luar biasa. Mendengar ayat yang diputar berulang kali hampir setiap hari, ia dapat menghafalnya dengan mudah.
"Pak Emon, tau ngga kalau saya... banyak hafal lho, lagu-lagu Arab yang Pak Emon setel."
"Lagu Arab? Lagu yang mana ya Mas?"