Aku Karisa, gadis periang yang kini berusia dua puluh tiga tahun. Sebentar lagi aku akan berangkat ke Korea Selatan. Sungguh beruntungnya aku bisa berangkat ke sana, setelah melalui berbagai tahap yang wajib dilakukan guna mempersiapkan diri bekerja di sana. Siapa tahu, nanti bisa bertemu dengan aktor Kwon Sang Woo, ahjussi idolaku.
Hari yang ku tunggu pun telah tiba, kini aku telah sampai di Korsel, tepatnya di kota Gwangju. Aku juga telah sampai di rumah seorang nenek yang mempekerjakanku sebagai pengasuh. Bukan untuk mengasuh beliau, tapi untuk mengasuh ketiga ekor anjing dan empat ekor kucing kesayangannya.
"Halmeoni" (baca: halmoni) begitulah aku memanggil nyonya Han So Yun. Tentu saja dengan persetujuan beliau, mana berani aku memanggilnya nenek sebelum beliau sendiri yang memintanya.
Akhirnya sudah sebulan tak terasa, aku tinggal di rumah halmeoni. Beliau juga menyewa jasa seorang pekerja rumah tangga untuk membantunya mengerjakan pekerjaan rumah. Namun, si bibi hanya datang di waktu pagi hari dan kemudian pulang saat semua tugasnya sudah selesai. Begitulah setiap harinya.
Hari ini kami akan kedatangan seorang tamu. Kata halmeoni, tamunya itu ialah cucu yang datang dari kota Seoul. Namun yang membuatku sungguh penasaran, kabarnya cucu halmeoni ini seorang lelaki yang memiliki darah Indonesia. Karena anak lelaki halmeoni menikah dengan perempuan Indonesia.
Matahari kian meninggi, sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan pagar. Aku yang sedang menemani para kucing bermain di halaman, bergegas menghampiri pagar untuk melihat siapa yang datang.
Seorang lelaki berperawakan tinggi, melangkah kian mendekati pagar. Wajahnya tak seperti kebanyakan pria Korea pada umumnya. Ia lebih mirip Tao Ming Tse, si tampan pentolan F4 dalam serial Taiwan Meteor Garden.
"Kamu... Karisa?"
"Hah? Oh... Iya." jawabku terbata, sepertinya aku tersihir oleh semesta.
"Aku Ryan. Cucunya halmeoni. Halmeoni udah cerita soal kamu. Aku juga pernah tinggal di Indonesia. Apa aku boleh masuk?"