Semoga tulisan ini masih menarik bagi teman-teman pembaca yang budiman, di manapun berada. Mengingat hampir seluruh teman-teman kompasianer menuliskan pengalamannya seputar pemilu hari ini.
Sejauh yang saya tahu, ternyata hujan sejak subuh tadi tidak hanya terjadi di tempat tinggal kami. Melainkan juga terjadi pada sejumlah wilayah di Jakarta dan Tangerang. Meski cukup menjadi tantangan untuk ke luar rumah menuju tempat pemungutan suara, namun tantangan itu dapat terkalahkan dengan semangat para warga masyarakat yang ingin memberikan suaranya.
Semua tampak antusias, meski hujan perlahan berganti gerimis namun beberapa di antaranya tetap menggunakan payung. Menandakan kesadaran akan berharganya satu suara yang diberikan.
Untuk ikut serta dalam momen bersejarah ini, Saya mendapat undangan ke TPS 12 kelurahan Sukahati. Sesuai dengan alamat yang tertera di kartu tanda penduduk saya. Yang mana TPS tersebut didirikan di salah satu lapangan RW. Tepat pukul 09.00 wib saya tiba di lokasi. TPS 12 terlihat belum begitu ramai. Kursi tunggu terlihat masih banyak yang kosong. Sama seperti teman-teman semua, saya pun langsung mengantre untuk pengecekan data oleh petugas, sekaligus pengecekan apakah sudah terdapat tinta atau belum di kedua tangan saya.
Tak perlu menunggu lama, akhirnya nama saya pun dipanggil untuk menuju ke bilik suara. Di antara kelima macam surat suara, tentu saja lipatan surat suara yang paling tipis lah yang paling menarik buat saya. Memandang wajah-wajah tampan dan senyum manis pasangan capres - cawapres, saya pun ikut senyum-senyum sendiri. Semoga pilihan kali ini tidak meleset. Tak lupa mencelup jari kelingking ke dalam tinta sebelum meninggalkan TPS.
Harapan terbaik bagi bangsa Indonesia, mengiringi langkah ini menuju kembali ke rumah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H