Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Selama Menjadi Peserta BPJS Kesehatan

9 Februari 2024   15:43 Diperbarui: 10 Februari 2024   05:08 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri. Maret 2022.

Artinya sejak Januari hingga Maret, ibu harus terus mengkonsumsi beberapa jenis obat yang salah satunya berguna untuk meredakan nyeri yang kerap dirasakannya. Sampai saya dapat menghafal nama-nama obat yang notabene cukup sulit diucapkan dan diingat, seperti Ursodeoxycholic dan Dexketoprofen.

Sebuah perjuangan untuk bersabar, selama kurang lebih satu setengah bulan harus berada dalam daftar antrean operasi pasien BPJS. Mau bagaimana lagi, jika saja kami sanggup dalam hal biaya, sudah pastilah prosesnya tidak akan sampai sejauh ini sejak awal.

Akhirnya penantian berakhir pada tanggal 9 Maret 2022, malam itu ibu sudah mulai menginap di rumah sakit untuk dipantau kondisinya hingga operasi yang akan dilaksanakan keesokan harinya.

Dan sampai pada waktunya, syukurlah operasi bedah telah terlaksana dengan lancar. Meskipun pelaksanaannya meleset 1 jam lebih lama dari perkiraan di awal. Batu empedu berhasil dikeluarkan, namun apalah daya kantung empedu sudah terlanjur rusak, maka kini ibu saya tidak memiliki kantung empedu lagi.

Selaku dokter bedah digestive, dr. Syaiful Bahri, Sp.B dan timnya melakukan operasi dengan sistem laparoskopi, yaitu metode bedah di bagian perut melalui sayatan kecil dan tipis. Maka untuk mengeluarkan batu empedu tersebut, ibu mendapat sayatan pada 4 buah titik di bagian perutnya.

Pelayanan yang kami dapat selama tinggal di kamar rawat inap kelas 3 RSUD Ciawi, dapat dibilang sangat baik. Mulai dari cleaning service, para perawat, dokter, administrasi hingga petugas antar makanan, semuanya sangat ramah dan membantu. Kondisi kamarnya pun sangat bersih dan nyaman.

Saya akui keberadaan BPJS sangat-sangat membantu bagi ibu saya yang harus menjalani operasi seperti ini. Karena sebelum meninggalkan rumah sakit, saya harus menyelesaikan proses administrasi dan di sanalah saya menemukan angka 57 juta rupiah. Tapi berkat BPJS yang kami iurkan setiap bulan, kami dapat melenggang keluar dari rumah sakit tanpa biaya apapun.

Semoga di kemudian hari program BPJS kesehatan dapat semakin baik dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat. Terutamanya didukung oleh para tenaga kesehatan yang ramah, sabar dan tidak pandang bulu. 

Tidak membedakan perlakuan terhadap pasien BPJS dengan pasien umum. Serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak BPJS sendiri dapat semakin dipermudah di semua tingkat klinik/ puskesmas dan rumah-rumah sakit di seluruh Indonesia.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun